Reportasenews.com – Salah satu perdebatan hangat dikalangan pemancing adalah memilih warna tali pancing (kenur) yang cocok serta jenis tali apa yang paling jitu untuk mengelabui mata ikan. Warna kenur akan memberikan reaksi beda dibeberapa jenis air dan kedalaman tertentu. Ada yang cocok untuk air jernih tapi jelek disaat dipakai di perairan yang butek berlumpur. Ada yang bagus dikedalaman 5 meter, tapi malahan buruk dikedalaman 20 meter.
Warna tali pancing memang ada kelebihan dan kekurangannya. Setiap medan tempur membutuhkan warna atau jenis kenur yang berbeda. Dengan tali yang tepat serta warna yang cocok, maka ikan tidak akan curiga dengan adanya tali kenur diujung umpan makanan dia.
Jenis Fluorocarbon.
Tali jenis fluorocarbon disebutkan paling samar tak terlihat dibawah permukaan air, demikian klaim menurut produsen. Jenis tali pancing ini dikatakan memiliki sifat pembiasan cahaya yang sama dengan air, sehingga hampir tidak terlihat oleh mata ikan. Jenis ini paling sering dikatakan sebagai “kenur segala medan”, baik di air yang jernih sampai perairan yang keruh berlumpur.
Pink fluorocarbon.
Sulit untuk membayangkan bagaimana tali kenur pink bisa tidak dilihat oleh mata ikan, tapi produsen mengklaim bahwa fluorocarbon merah muda (pink) memang mampu “hilang” dari penglihatan ikan. Studi ilmiah dan menurut kesaksian diver (penyelam) menunjukkan bahwa warna merah muda didalam air dapat mendadak “lenyap begitu saja” dan sulit dideteksi oleh mata.
Monofilamen.
Kenur jenis monofilamen adalah tali pancing “sejuta umat”. Dia adalah jenis tali pancing komersial pertama didunia yang dikenal dikalangan nelayan dan pemancing. Popularitasnya sangat tinggi dan nyaris semua orang pakai jenis ini. Saat ini dipasaran tersedia berbagai jenis monofilamen dengan memakai berbagai jenis warna disesuaikan dengan perairan lokasi memancing.
Monofilamen Kuning.
Keuntungan utama untuk tali kuning adalah bahwa pemancing dapat melihatnya di atas air dan dapat lebih baik mendeteksi ketika kail mendapatkan sambaran gigitan. Pilihan kenur ini adalah yang terbaik di air keruh karena membuat tali sedikit bisa dilihat pemancing di bawah air.
Monofilamen Merah.
Merah, seperti pink, juga dikatakan dibawah air terlihat samar di kedalaman. Tetapi beberapa penyelam mengatakan bahwa warna merah terlihat di bawah air berubah menjadi warna hitam, jadi itu tidak baik. Beberapa jenis mata kail memakai merah, kalangan pemancing mengatakan itu menyerupai warna darah, namun tidak jelas apakah ikan juga akan melihat itu seperti darah.
Monofilamen Hijau.
Hijau menjadi pilihan favorit pemancing karena warnanya dikatakan mirip-mirip dengan perairan khususnya laut, dan mata pemancing masih bisa mengawasi gerakan kenur akibat sambaran ikan. Warna hijau disebut mampu membaur dengan warna alam sekitarnya dengan baik.
Monofilamen bening.
Jenis ini adalah tali pancing paling banyak dipakai oleh semua pemancing dimana-mana, baik dikelas empang sampai laut bebas. Sekalipun bening namun dia masih dapat dilihat oleh ikan dibawah air dan masih kalah jauh kemampuan “menghilangnya” dibanding flourocarbon.
Braided Line.
Jenis tali ini adalah kerap disebut “tali kepang” dengan harga lumayan mahal. Biasanya pemancing laut dalam memakai jenis ini karena talinya bisa diberi selang seling warna berbeda untuk membedakan setiap meter panjang tali. Braided Line menawarkan tali pancing yang amat tipis dan super kuat serta tidak dapat melar dibanding “saudara tuanya” kenur jenis monofilamen. Walaupun jenis ini disebut “tali herkules” namun banyak yang menyebut ikan bisa melihat jelas tali ini. Pemancing biasanya menggabungkan tali ini dengan ujungnya disambung dengan jenis flourocarbon atau monofilamen agar mata ikan tidak bisa melihat. (Hsg)