Pekalongan, reportasenews.com – Bangunan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kabupaten Pekalongan Jawa Tengah ini, sungguh memprihatinkan.
Terlebih sejak ditinggalkan begitu saja oleh rekanan pelaksana perbaikan dan pembangunan Puskesmas yang tidak diselesaikan.
Kondisi seperi ini, tidak hanya membahayakan pasiennya saja, namun , juga membahayakan bagi petugas di Puskesmas, lantaran banyak bagian-bagian di Puskesmas yang sewaktu-waktu justru membahayakannya.
Kepala Puskesmas II Tirto, dokter Ratna Susanti, membenarkan kondisi di tempat pelayanan kesehatan yang dipimpinnya dalam kondisi berantakan.
“Kondisinya memperihatinkan seperti ini karena ditinggal kabur sama rekanan yang mengerjakan proyek ini,” katanya.
Menurutnya proyek dengan nilai lebih dari Rp 500 juta sudah beberapa bulan ditinggalkan begitu saja oleh rekanan penggarap proyek tersebut, tanpa ada penyelesaian yang jelas.
“Setelah dilakukan lelang dan dibangunan oleh rekanan, malah jadinya seperti ini semakin berantakan, semuanya tidak berfungsi termasuk wastafel maupun saluran air,” Keluh dokter Ratna Susanti.
Pihak puskesmas terpaksa melakukan pembenahan-pembenahan di sejumlah titik bangunan, agar tidak membahayakan warga.
Menurut Ratna, warga yang mendapatkan layanan di puskesmasnya sebagian besar warga di beberapa desa yang terkena bencana rob menahun.
“Keberadaan puskesmas sini, sangat berarti bagi mereka,” jelasnya.
Dengan kondisi bangunan puskesmas berantakan inilah, yang menjadikan Puskesmas II hanya gigit jari untuk bisa mendapatkan akreditasi.
Sementara itu, saat dikonfirmasi tanggungjawab rekanan yang kabur, Ratna hanya bisa pasrah.
“Tidak ada pihak yang memburu rekanan, sudah beberapa bulan ini masih saja berantakan,” tuturnya.
Pihak Puskesmas Tirto II saat ini, hanya bisa menunggu tindakan tegas dari dinas yang terkait (Dinas Kesehatan), selaku panitia lelang Pembangunan Puskesmas II.‎ (RB)
