Argentina, reportasenews.com – Menang di Sirkuit Rio Hondo Argentina membuat Maverick Vinales kokoh di urutan pertama MotoGP. Pria asal Spanyol itu berada di puncak setelah menang berurutan di dua seri yakni Argantina dan Qatar. Urutan selanjutnya yakni rekan satu timnya Valentino Rossi yang berhasil menyodok posisi Marc Marques.
Pebalap Movistar Yamaha itu mengoleksi 50 angka, alias poin sempurna yang didapatkannya dari dua kemenangan beruntun di awal musim.
Menang di Losail, dan menang pula di Rio Hondo. Maverick Vinales belum terganggu di klasemen MotoGP tahun ini. Meskipun baru menjalani debut untuk Yamaha, Vinales terbukti mampu memanfaatkan ketidakberuntungan yang sudah dua kali menimpa juara bertahan sekaligus rival terkuatnya, Marc Marquez (Repsol Honda).
Setelah hanya 13 poin di GP Qatar, Marquez justru gagal finish di Argentina sehingga ia ada di urutan kedelapan klasemen. Perbedaan Baby Alien dengan para pebalap papan atas juga signifikan. Marquez berbeda 37 poin dari Vinales, dan 23 poin dari Rossi. Jelas pekerjaan besar menanti sang juara dunia tiga kali ini.
Marc Marquez menyebut, jika dirinya tidak crash, peluangnya menjadi juara GP Argentina 2017 cukup besar. Pasalnya, sebelum jatuh, Baby Alien adalah pimpinan balapan yang digelar pada Senin (10/4) dini hari. Kini, akibat meraih nol poin di Argentina, Marquez resmi tertinggal masif 37 poin dari pemimpin klasemen MotoGP 2017, Maverick Vinales.
Ada banyak cara memulai kompetisi, tetapi yang dirasakan Marc Marquez jelas benar-benar menyakitkan. Peringkat empat di GP Qatar, lalu gagal finish di GP Argentina. Sang juara bertahan, belum apa-apa sudah kehilangan cukup banyak poin dan kalah momentum dari Maverick Vinales, sosok yang disebut-sebut bakal menjadi rival sepadan untuknya.
Yang terjadi di Argentina lebih menyakitkan lagi karena Marquez gagal memanfaatkan posisinya sebagai pemegang pole. Baby Alien pun menuangkan kekecewaannya, “Jatuh seperti itu menyakitkan, karena saya sempat merasa nyaman (di urutan pertama). Saya sudah melakukan kesalahan, dan kini harus membuka lembaran baru, menuju seri berikutnya.”
Marc Marquez menegaskan, kesalahannya kali ini bukan terjadi karena pemilihan ban. Kesalahan Baby Alien terletak pada keinginannya untuk terus memacu motor di ambang batas sejak awal. Katanya, “(Pemilihan ban) tepat, tapi seperti biasa, kami harus mengambil risiko dengan memilih ban paling ‘hard’ di depan. Di Qatar, saya memilih ban soft, dan hal itu kesalahan karena saya terlalu yakin (ban tidak akan terkikis, sehingga akhirnya kedodoran dan disalip Valentino Rossi).”
“Hari ini, kesalahan adalah, terlalu memacu motor sejak awal. Jika saya tidak mengalami crash, kami punya kecepatan untuk bertarung memperebutkan kemenangan dan saya sudah mengetahui hal ini sebelum balapan.”
Terkait posisinya di klasemen, yang sementara tercecer di peringkat delapan, Marc Marquez tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Baby Alien menyebut, “Bukan masalah bagaimana Anda jatuh, tetapi nyatanya ini nol poin untuk kejuaraan dunia. Saya marah karena saya tahu, bahwa saya tidak boleh keliru (di GP Argentina, setelah hanya peringkat empat di GP Qatar).” ujarnya.(ham/sdm)