Banyuwangi, reportasenews.com – Bandara Blimbingsari di Banyuwangi, Jawa Timur kini menjadi rebutan maskapai besar nasional. Dua maskapai penerbangan Garuda Indonesia dan NAM Air, kini bersaing ketat berebut pasar direct flight Jakarta-Banyuwangi (pp). Meski belum ijin resminya penerbangan akhir Agustus namun dua perusahan maskapai sudah mendahului jadwal penerbangan mereka.
Sriwijaya Grup melalui NAM Air, menjadi yang pertama melakukan penerbangan Jakarta-Banyuwangi dan sebaliknya. Menggunakan pesawat jenis Boeing 737 seri 500, dengan kapasitas 150 penumpang, berangkat dari Jakarta pukul 07.05 WIB, dan mendarat di Banyuwangi pukul 08.35 WIB. Sebaliknya penerbangan Banyuwangi-Jakarta, berangkat pukul 09.05 WIB dan tiba 10.30 WIB. Sedianya perusahaan ini bakal menambah jadual penerbanganya ke Banyuwangi – Jakarta.
Peluang pasar yang terus berkembang di bandara Blimbingsari, nampaknya membuat PT. Garuda Indonesia tergelitik. Pontensi ini dilirik Garuda untuk memberikan alternatif jasa penerbangan Banyuwangi – Jakarta PP.
Garuda Indonesia akan membuka rute Jakarta-Banyuwangi mulai 21 Agustus. “Ini menunjukkan dunia penerbangan Banyuwangi cukup menjanjikan,” kata Bupati Banyuwangi, Abdullah Azwar Anas,Kamis(3/8).
Adanya layanan langsung perusahan penerbangan ini sangat bagus untuk masyarakat untuk menyesuaikan jadwal penerbangan.
Masih kata Anas, tiga jadwal penerbangan connecting Banyuwangii-Surabaya-Jakarta. Yang dilakukan oleh Wings Air dan Garuda Indonesia, termasuk NAM Air, akan mendorong ekonomi kawasan timur pulau jawa dan Bali bagian barat.
Bandara Blimbingsari Banyuwangi menjadi bandara alternatif potesial khususnya di wilayah Jember, Bondowoso, Situbondo dan Bali barat.
“Efek peningkatan pelayanan perusahaan nasional akan mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan timur Pulau Jawa dan Bali bagian barat. Rute ini juga makin meningkatkan arus wisatawan mancanegara, sehingga Banyuwangi bisa berkontribusi menyukseskan target Presiden Jokowi mencapai 20 juta wisman pada 2019,” ungkap Azwar Anas.
Dari data penumpang sejak 1 Juli sampai 31 Juli rata-rata tingkat keterisian penumpang Jakarta – Banyuwangi mencapai 93 persen.
Distrik Manajer Nam Air Banyuwangi, I Gede Chrisna, mengungkapkan minat wisatawan ke Banyuwangi cukup tinggi.
“Untuk kedepan ada optimisme bahwa wisatawan melalui banyuwangi potensial. Begitu pula dunia usaha yang lain nampaknya akan mengikuti. Pasar penumpangnya di lima kabupaten hingga Bali barat,”ungkap Crisna.(ric)