Jakarta, reportasenews.com-Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengaku terluka dan kaget atas kejadian kekerasan di lingkungan STIP yang terulang. Dia menyatakan, pihaknya perlu bertanggung jawab kepada masyarakat.
“Bagaimana bisa kita tidak mempersiapkan diri untuk menanggulangi kejadian seperti ini? Bagaimana kita bertanggung jawab ke masyarakat, saat mereka sekolah malah diajari kekerasan? Saya minta kita lakukan self correction,”jelas Budi, dalam pertemuan di Gedung Kementerian Perhubungan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (13/1).
Budi pun mengaku bingung terkait akar masalah atas kejadian yang terus berulang itu. Dia tak segan mengkritik kinerja guru dan dosen yang hadir dalam acara tersebut.
Kementerian Perhubungan RI mengadakan pertemuan dengan perwakilan dosen dan taruna senior dari sekolah transportasi se-Jabodetabek di lingkungan BPSDM Perhubungan. Pertemuan ini bertujuan untuk memberi arahan langsung terkait tewasnya taruna Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Amirullah Adityas Putra.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, kejadian yang menimpa Amirullah adalah hal yang memalukan. Hal itu ia sampaikan dalam acara pertemuan tersebut di Ruang Nanggala,
“Kita ketahui bahwa STIP ini bersejarah. Pada 1953 didirikan oleh Ir Soekarno. Ada suatu kebanggaan tertentu, tapi memang ironis dan memalukan karena terjadi suatu kejadian seperti kemarin yang mengikuti kejadian sebelumnya,” ujarnya.(awe)