Menu

Mode Gelap

Internasional · 25 Sep 2017 10:00 WIB ·

Menlu Korea Utara Balas Dengan Keras: Trump Itulah Yang Membuat ‘Misi Bunuh Diri’


					Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho menyatakan dalam pidatonya kepada Majelis Umum PBB Perbesar

Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho menyatakan dalam pidatonya kepada Majelis Umum PBB

Amerika, reportasenews.com – Menteri Luar Negeri Korea Utara, Ri Yong Ho menyatakan dalam pidatonya kepada Majelis Umum PBB bahwa tidak seorang pun kecuali Presiden AS Donald Trump sendiri yang melakukan ‘misi bunuh diri’.

Dia menambahkan bahwa dengan memanggil pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un, seorang “Manusia Roket”, Trump melakukan kesalahan yang tidak dapat dipulihkan karena membuat roket Korut akan tertuju ke seluruh daratan Amerika Serikat ‘yang tak terelakkan lagi’.

Ri Yong Ho menyatakan bahwa Donald Trump harus menghadapi konsekuensinya atas ucapan menghinanya tentang Korea Utara dan pemimpinnya.

“Kami akan memastikan bahwa dia (Trump) memiliki konsekuensi yang jauh melampaui kata-katanya, jauh melampaui cakupan dari apa yang dapat dia tangani bahkan jika dia siap melakukannya,” kata menteri tersebut.

Menteri luar negeri Korea Utara juga menyebut Trump ‘orang bermental gila yang penuh dengan karakter megalomania’ yang memegang ‘tombol nuklir’. Menurut menteri tersebut, jika orang Amerika yang tidak bersalah dilukai oleh serangan bunuh diri, ‘Trump akan dianggap sepenuhnya bertanggung jawab’.

“Jika kehidupan orang-orang yang tidak bersalah di AS hilang karena serangan bunuh diri ini, Trump akan benar-benar bertanggung jawab,” tambah Ri.

Menteri luar negeri mengklaim bahwa tujuan akhir Pyongyang adalah untuk membangun keseimbangan kekuasaan dengan Amerika Serikat. Dia mencatat bahwa senjata nuklir negara itu dimaksudkan untuk perlindungan diri sendiri.

Ri Yong Ho mengumumkan bahwa Korea Utara akan melakukan tindakan pencegahan dengan ‘tindakan preemptif tanpa ampun’ jika AS atau sekutu-sekutunya menunjukkan tanda-tanda melakukan operasi penyerbuan di negara tersebut atau dalam kasus serangan militer.

https://youtu.be/xOereUcs6Qw

“Kami akan melakukan tindakan pencegahan dengan tindakan preemptif tanpa ampun jika AS dan pasukan pengikutnya menunjukkan tanda-tanda melakukan operasi ‘memenggal’ di kantor pusat atau serangan militer kami terhadap negara kami,” kata menteri tersebut.

Dia menambahkan bahwa Pyongyang tidak memiliki niat sama sekali untuk menggunakan atau mengancam untuk menggunakan senjata nuklir melawan negara-negara yang tidak bergabung dengan tindakan militer AS terhadap negara tersebut.

“Kami sama sekali tidak memiliki niat untuk menggunakan atau mengancam untuk menggunakan senjata nuklir melawan negara-negara yang tidak bergabung dalam tindakan militer AS melawan DPRK (Partai Demokrat Republik Korea),” kata Ri dalam pidatonya dihadapan Majelis Jenderal PBB.

Menteri Luarnegeri ini mengatakan bahwa Korea Utara tidak akan mengubah kebijakannya meski memberatkan sanksi terhadap negara tersebut.

“Melalui perjuangan yang begitu lama dan sulit, sekarang kita akhirnya hanya beberapa langkah dari gerbang terakhir penyelesaian kekuatan nuklir negara. Hanya harapan menyedihkan untuk mempertimbangkan kemungkinan bahwa DPRK akan digoncang satu inci atau mengubah pendiriannya karena sanksi yang lebih keras oleh pasukan yang bermusuhan,” kata Ri.

Presiden Donald Trump pada hari Rabu menyebut Kim sebagai “manusia roket” dalam sebuah “misi bunuh diri,” dalam pidato utama pertamanya di PBB, dan mengatakan bahwa Pyongyang menghadapi penghancuran total jika menyerang Amerika Serikat atau sekutu-sekutunya.

Pemimpin Korea Utara menanggapi pidato Donald Trump menuduh Presiden AS menunjukkan “perilaku sinting” dan mengancamnya dengan pembalasan “tingkat tertinggi tindakan paling keras dalam sejarah”.

Amerika sejak dahulu dikenal sebagai polisi dunia. Mereka berhak mengatur sesukanya kengara manapun dan jika perlu mengumbar peperangan baik secara militer atau perdagangan. Kehadiran Korut menjadi negara penguasa nuklir jelas tidak disukai oleh AS karena akan mempengaruhi kekuasaannya didunia. (Hsg)

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Direktur CBA Kembali Desak Kejagung Usut Kerjasama PT KAI Logistik dengan PT SLS

19 Juni 2025 - 12:28 WIB

Keterangan Hinca Panjaitan di Sidang MK Merubah Fungsi DPR dari Wakil Rakyat Menjadi Wakil Pemerintah

19 Juni 2025 - 10:11 WIB

CBA Desak Bareskrim Panggil Direksi PT Artajasa Terkait Kasus Bank DKI

13 Juni 2025 - 19:44 WIB

Takdir Tuhan, Vishwashkumar Ramesh Satu-satunya Penumpang Selamat dalam Tragedi Air India

13 Juni 2025 - 19:09 WIB

Uji Materi Perpu 49 PUPN, Jimly Asshiddiqie : Pendapat Ahli Sudah Didengar Tunggu Saja Putusan MK

13 Juni 2025 - 11:36 WIB

Presiden Prabowo Naikan Gaji Hakim Hingga 280 Persen

12 Juni 2025 - 17:05 WIB

Trending di Nasional