Pasuruan, reportasenews.com – Kunjungan Kenegaraan Presiden Joko Widodo ke Australia dan dilanjutkan dengan pertemuan tingkat tinggi salah satu di antaranya adalah rencana investasi Coca Cola Amatil (CCA) Indonesia sebesar USD 500 juta hingga 5 tahun mendatang.
Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto, menagih pihak CCA indonesia, untuk segera mewujudkannya. Hal itu disampaikannya seusai persemian fasilitas produksi preform dan mega distribution center PT Coca Cola Amatil di Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Kamis (9/3) siang.
“Selama 5 tahun terakhir, investasi CCA sebesar USD 445 juta. Kunjungan presiden ke Australia lalu, CCA akan investasi lagi sebesar USD 500 juta dan saya diperintahkan untuk mengawal itu. Yang USD 300 juta sudah mulai diwujudkan hingga 2 tahun mendatang, maka yang USD 200 juta saya tagih agar segera diwujudkan, ”papar Airlangga Hartarto.
Dikatakannya, industri makanan dan minuman di Indoensia memiliki pertumbuhan tertinggi dan paling besar. Pada triwulan IV 2016 lalu, pertumbuhannya mencapai 8,46%. Dengan pertumbuhan yang besar itu, nilai ekspor produk makanan dan minuman (termasuk minyak kelapa sawit) mencapai USD 26,39 milyar. Sehingga mengalami neraca perdagangan positif dibanding impor produk makanan dan minuman yang senilai USD 9,65 milyar.
“Industri makanan dan minuman ini sangat strategis. Realisasi investasi hingga akhir triwulan III 2016 lalu saja, mencapai Rp 24 trilyun untuk PMDN dan USD 1,6 milyar untuk PMA. Ini perkembangan yang bagus dan harus terus didorong, ”imbuh Airlangga.
Sementara, Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, yang mengetahui CCA akan menambah investasinya sebesar USD 500 juta, mempersilahkan untuk menanamkannya di Jatim. Alasannya, dengan investasi di Jatim, CCA bisa meluaskan pasarnya untuk Indonesia Timur.
“Untuk perluasan pasar di Indonesia Timur, Jawa Timur masih paling strategis merambahnya. Saya secara subyektif bisa menghitung, dengan pusat produksi di Jatim, transportasi ke daerah lain, Kalimantan hingga Papua, biayanya jauh lebih rendah. Dibanding jika produksi di provinsi lainnya, ”tutur Soekarwo.
Soekarwo menambahkan, Jatim saat ini tengah mengembangkan dan menyediakan lahan seluas 24.000 hektar di sejumlah kabupaten. Dengan berbagai kemudahan, terutama proses perijinan, investor bakal masuk. Fasilitas produksi preform dan mega distribution center PT Coca Cola Amatil di Pandaan, Kabupaten Pasuruan yang diresmikan itu, investasinya sebesar USD 42 juta.
Lokasi itu menjadi gudang penyimpanan dengan kapasitas 40 juta botol dan pabrik pengolahan preform (bahan baku botol plastik) berkapasitas 1 miliar per tahun. Menurut Soekarwo, Jatim merupakan salah satu tempat paling efisen untuk mengembangkan usaha industri. Jatim pun juga sudah dikenal sebagai Provinsi industri karena industri mampu memberi sumbangan sebesar 28.92 persen terhadap PDRB. (abd)