Situbondo, Reportasenews.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Siti Nurbaya Bakar mengunjungi Taman Nasional (TMN) Balluran Situbondo, Jawa Timur, Kamis (10/8). Dalam kunjungan memperingati Hari Konservasi Alam Nasional tersebut Siti Nurbaya melepas liarkan satwa merak hijau, elang brontok dan elang alap.
“Kita tidak hanya melepas satwa tetapi juga tanaman. Ada sekitar 440 jenis satwa dan tanaman yang kita lepas karena sudah langka,” kata Siti Nurbaya, usai melepas liarkan tiga jenis satawa.
Menurut Menteri Siti Nurbaya , satwa yang dilepas akan mampu bertahan dan berkembang di Taman Nasional Baluran, karena sebelum dilepas, satwa-satwa tersebut sudah berproses untuk bertahan hidup dan berkembang di alam bebas.
“Ini sudah ada metodenya. Kita contohkan, burung nuri yang sudah 35 tahun dipelihara di rumah, setelah dilatih oleh ahlinya, bisa survive di alam bebas,” ujarnya.
Siti Nurbaya berpesan, bahwa kunci konservasi adalah bagaimana memelihara sumber daya genetik kekayaan keanekaragaman hayati. Ada tiga hal yang menjadi kunci keberhasilan sebuah konservasi, yaitu kepemimpinan, aparat balai konservasi atau pemerintah daerah dan peran serta masyarakat.
“Tiga hal itu harus kita pedomani terutama bagi pelaku konservasi,” katanya.
Menteri Siti Nurbaya juga berterima kasih kepada para pegiat konservasi, aktivis, dan juga pimpinan kabinet yang selalu mendukung upaya konservasi. Menteri berjanji akan bekerja lebih keras lagi, agar bisa melakukan konservasi dengan sebaik-baiknya.
“Setiap hari saya terima sekitar 2500 email dari para pegiat konservasi, ini merupakan bukti bahwa atensi dari luar kepada sumber daya genetik kita luar biasa. Dan kita berterima kasih kepada para aktivis, pegiat, dan juga kepada pimpinan kabinet, dan kita akan terus bekerja keras.”pungkasnya.(fat)