Mesir, reportasenews.com – Pihak berwenang Mesir telah memutuskan untuk mendeportasi penari perut warganegara Rusia, Ekaterina Andreeva dari negara tersebut setelah melihat dia menari “terlalu provokatif”, terlalu seksi.
Andreeva, yang dikenal dengan nama panggungnya “Gawhara” (“permata” dalam bahasa Arab), ditahan pada tanggal 6 Februari di sebuah klub malam setelah beberapa video menunjukkan bahwa dia tampil dipanggung klab menari perut telah menjadi viral di platform media sosial.
Menurut aparat, Andreeva didakwa berbuat tidak pantas dengan mengenakan pakaian yang dianggap terlalu terbuka dan provokatif. Polisi Pariwisata dan Kepurbakalaan menyatakan bahwa pemain berusia 31 tahun itu mengenakan kostum menari perut non-standar dan bahwa tariannya membangkitkan selera seksual penontonnya.
Andreeva membela bajunya, mengatakan bahwa dia memilih pakaian yang tidak berbeda dengan yang dikenakan oleh banyak penari perut di Mesir.
https://www.instagram.com/p/BPdPJvRgiIm/?utm_source=ig_embed
Pihak berwenang juga menuduh penari tersebut tidak memiliki dokumen yang benar yang memungkinkannya bekerja dan tinggal di Mesir.
Pengacara Andreeva Mohamed Saleh membantah semua tuduhan terhadap kliennya dalam sebuah wawancara televisi, dengan menegaskan bahwa Andreeva “berkomitmen untuk mengenakan pakaian yang ditentukan oleh Kementerian Pariwisata” dan bahwa dia adalah satu-satunya penari perut asing yang memegang ijin kerja di Mesir.
Menurut Saleh, Badan Keamanan Nasional Mesir mengeluarkan perintah untuk mendeportasi Andreeva karena mengancam keamanan nasional negara tersebut.
Dia sekarang ditahan di sebuah kantor polisi Kairo dan harus dikirim kembali ke Rusia pada hari Sabtu. (Hsg)