Jakarta, Reportasenews – Setelah terus mengalami penurunan jumlah pasien baru, kini Rumah sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma atlet lebih banyak dihuni pasien dari kalangan Pekerja Migran Indonesia yang pulang beberapa negara. Kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan perlu terus dijaga dan ditingkatkan untuk mengantisipasi menularnya Covid-19 varian baru dari luar negeri.
Fenomena baru pergeseran jumlah pasien Covid-19 didominasi Pekerja Migran Indonesia (PMI) disampaikan Mayjen TNI Tugas Ratmono, Koordinator RSDC Wisma Atlet Kemayoran di Jakarta, Selasa, 31 Agustus 2021.
“Selama beberapa hari terakhir ada peningkatan jumlah pasien. Setelah kita cek lebih detil, pasien baru lebih banyak dari kalangan Pekerja Migran Indonesia yang baru kembali dari sejumlah negara,” kata Mayjen Tugas Ratmono kepada wartawan.
“Pasien baru dari Jakarta dan sekitarnya malah lebih sedikit,” tambah jenderal bintang dua yang juga menjabat Kepala Pusat Kesehatan TNI tersebut.

Mayjen TNI Tugas Ratmono, Koordinator Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat. (foto. Joko Dolok)
Jumlah pasien RSDC Wisma Atlet Kemayoran mencapai angka terendah selama beberapa bulan terakhir pada 26 Agustus 2021 yaitu 1.002 pasien dengan angka hunian 12,69 persen. Namun sehari setelahnya, jumlah pasien justru kembali naik.
Pada tanggal 27 Agustus 2021, terjadi kenaikan jumlah pasien seiring masuknya pasien baru sebanyak 231 pasien. Sedangkan pasien keluar hanya 75 orang. Angka hunian pun naik menjadi 14,67 persen.
Dari jumlah pasien baru sebanyak 231 pasien, 188 orang adalah limpahan dari Wisma Atlet Pademangan yang selama ini digunakan untuk karantina orang yang baru tiba dari luar negeri termasuk para Pekerja Migran Indonesia. Sedangkan pasien asal Jakarta dan sekitarnya hanya 43 orang.
Komposisi pasien PMI sebanyak 188 orang, terbanyak disumbang PMI dari Arab Saudi 119 orang, Malaysia 22, Fiji 11, Papua Nugini 7, Korea 3, Jepang 3 dan negara lainnya.
Kondisi serupa berlangsung hingga hari ini, 31 Agustus 2021. Jumlah pasien Covid-19 di RSDC Wisma Atlet sebanyak 1.122 pasien dengan angka hunian 14,21 persen.
“Hari ini pasien baru dari Pekerja Migran Indonesia sebanyak 36 orang. Mereka dari Arab Saudi 21 orang dan sisanya dari Malaysia,” tutur Mayjen Tugas Ratmono.
Peningkatan jumlah pasien baru dari PMI sekembali dari luar negeri, membuat RSDC Wisma Atlet Kemayoran meningkatkan kewaspadaan. “Kita mewaspadai masuknya varian baru,” ujar dokter militer kelahiran Kebumen Jawa Tengah tersebut.
Kehadiran varian baru potensial menjadi ancaman. Mayjen Tugas mengingatkan pada kejadian varian Delta yang membuat lonjakan kasus Covid-19 pada Juni-Juli 2021. Pada 30 Juni 2021 misalnya RSDC Wisna Atlet Kemayoran merawat sebanyak 7.167 pasien tertinggi dalam sejarah berdirinya rumah sakit Covid-19 terbesar di Indonesia ini.
“Kita semua harus menjaga dan meningkatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan 3M. Kuncinya itu, kompak disiplin prokes,” tegas Alumnus Fakultas Kedokteran UGM tahun 1990.
RSDC Wisma Atlet Kemayoran, sejak berdiri pada 23 Maret 2020, merawat 99.428 pasien. Dari jumlah itu 92.352 telah sembuh dengan total angka kesembuhan 97,59 persen.
“Kita di bagian hilir akan terus meningkatkan perawatan pasien. Kita harapkan di hulu, pencegahan penularan Covid-19 juga terus meningkat dengan disiplin prokes sehingga jumlah kasus menurun,” pungkas Mayjen Tugas Ratmono.(MM)