DEPOK, REPORTASE – Raut mukaYuniar, pengasuh yang telah dijadikan tersangka oleh pihak kepolisian Polresta Depok, dalam kasus penganiayaan yang mengakibatkan hilangnya nyawa Bastian Emeraldi (2,8) tak terlihat menyesali apa telah dilakukannya. Bahkan dalam pengakuannya Yuniar membantah telah menyiksa korban.
“sebelumnya Bastian sama ibunya bukan sama saya aja, anaknya dipegang sama ibunya kan kita belom tau kan ibunya gak pernah merawat dia saya gak siksa saya hanya menghukum dia untuk menghormati ibunya, saya nggak membunuh, ibunya sering kasar dan turut andil dengan meninggalnya Bastianâ€Â ujar Yuniar.
Waka Polresta Depok Ajun Komisaris Besar Polisi (A-K-B-P) Candra kumara mengatakan, dari penyidikan yang dilakukan kepolisian, korban tewas akibat tindak penganiayaan yang dialaminya. Bahkan pelaku juga sering mengguncangkan kepala dan leher korban hingga korban sakit dan muntah-muntah.
“sekilas ya saya tanya tersangka memang tersangka masih bersikeras ya bahwa kematian korban bukan karena dirinya tapi faktanya tersangka ini dalam tanda kutip terlalu keras terhadap anak ini seperti dia suruh diri dari sore hingga delapan malam dikasih makan ya dikasih makan memang namun disiksa dengan disuruh berdiri sampai pukul 8 pada selasa malam itu mungkin fisik sudah tidak kuat jatuh disuruh berdiri lagi dipegang lehernya diguncang-guncangkan tangannya pada pukul 10 tersangka menyuruh korban tidur korban muntah-muntah kalo pukulan itu hanya cubitan saja tapi dengan cara dia menyuruh berdiri berjam-jam sambil menguncang-guncangkan tangannya sambil memegang leher itu mungkin kita masih menunggu hasil visum penyebab kematiannya itu†ujar Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Candra kumara, Waka Polresta Depok.
Polisi sendiri masih mendalmai motif perbuatan pelaku, namun dugaan sementara yang membuat pelaku nekat berbuat seperti itu, lantaran pelaku cemburu, sebab selama sebulan terakhir suami pelaku mengantar jemput ibu korban. Dalam waktu dekat tersangka akan menjalani tes kejiwaan. (LTF)