BATANG , REPORTASE – Tragedi kecelakaan KM Mulyajati di Perairan Tuban, Jawa Timur, pada Sabtu pagi (19/11) lalu, membawa duka mendalam bagi keluarga korban dari ABK kapal.
Bagaimana tidak, setidaknya terdapat 5 ABKÂ kapal berasal dari Kabupaten Batang dan 1 ABK dari Pekalongan, yang kini belum diketahui nasibnya.
Pihak keluarga hanya bia pasrah dan terus berdoa agar para korban dapat ditemukan kendati dalam kondisi apapun juga.
Lukman (25) salah satu anak dari ABK KM Mulyati yang belum diketahui nasibnya, kini hanya pasrah dan terus berdoa untuk keselamatan ayahnya yakni Nasrokhim (49). Nasrokhim sendiri satu dari 5 ABK Kapal asal Batang yang hingga kini belum diketahui nasibnya.
Rumah Nasrokhim yang berada di Desa Denasri Wetan, Kecamatan Batang ini, selalu ramai didatangi para tetangga, paska kabar kecelakaan kapal yang menimpa bapak dari tiga anak ini.
Para tetangga berdatangan untuk memberi semangat pihak keluarga. Menurut Lukman, ayahnya pergi sejak kamis malam.
“Dapat kabar dari kakanya pak warno (supir yang mengantarkan ayahnya ke juwono). Katanya perahu yang diikuti bapak ketabrak kapal. Mungkin tidak selamat atau selamat,†Kata Lukman, saat ditemui di rumahnya, Selasa (22/11).
Kabar kecelakaan tersebut membuat dirinya, lebih-lebih ibunya yang tidak lain istri Nasrokhim, yakni Nurkhasah. Kondisi fisik Nurkhasanah yang baru keluar dari rumah sakit, akibat sakit, semakin lemah, setelah mendengar kabar tersebut.
“Ya, saya hanya bisa pasrah, Mas. Kami hanya bisanya berdoa untuk kebaikan semuanya,†Jelas Nurkhasanah, istri Nasrokhim.
Ditambahkan Lukman, dirinya bersama adik-adiknya tidak bisa berbuat banyak, hanya menunggu kabar dari tim gabungan, yang kini masih berupaya mencari para korban ABK.
“Harapanya sih bisa ditemukan, entah itu selamat atau tidak selamat,†jelas Lukman.
Harapan keluarga Nasrokhim untuk memugar rumah, hanya menjadi mimpi yang tidak terbeli, malah justru duka yang harus dijalani.
Pihak keluarga berharap, para korban agar segera ditemukan tim pencarian, dalam kondisi apapun akan diterimanya.
Di Desa Denasri Wetan sendiri terdapat 5 warganya yang menjadi korban kapal tenggelam.
“Di wilayah kami ada empat korbannya, Mas. Tiga korban belum diketahui secara pasti nasibnya, namun satu orang, kemarin ditemukan, informasinya Pak Suwarno,†jelas Ahmat Abdullah, selaku Kades Denasri Wetan.
Meurut Ahmat Abdillah ini, didesa terdapat 5 warganya yang ikut KM Mulyajati, yakni Nasrokhim (50), Wanidi (49), Suwarno (49), Darmanto. Sedangkan satu korban lainnya yakni Cahyono warga Degayu Kota Pekalongan, juga belum diketahui nasibnya. (RB)