SUKADANA, REPORTASE – Nelayan tradisional Sukadana, Kayong Utara,  tanpa sengaja menangkap ikan jenis lumba-lumba tanpa sirip (Finless porpoise). Ikan yang dalam keadaan lemah ini selanjutnya dibawa ke dermaga nelayan Sukadana. Mamalia laut ini kemudian dipotong-potong menjadi beberapa bagian dan dagingnya dibagikan ke sejumlah warga.
Kepala Balai Konservasi Sumber Daya alam (BKSDA) Kalimantan Barat, Ir. Sustyo Iriono mengatakan informasi baru diketahui pihaknya yang kemudian memerintahkan Kantor Resort Sukadana untuk segera mengambil langkah persuasif dan mengambil sampel bagian mamalia laut yang telah disembelih ini.
“Dari dua ekor yang tertangkap, satu ekor mamalia laut ini sudah diamankan untuk dilakukan tes DNA dari sampel yang diambil. Tes dan pengujian sampel akan dilakukan di Pontianak. Sedangkan terkait kejadian ini, pihaknya masih meminta keterangan sejumlah nelayan termasuk kronologis penangkapan mamalia laut yang terancam punah ini,†kata Sustyo kepada reportasenews.com.
Mamalia laut jenis lumba-lumba tanpa sirip ini ditangkap, Kamis (24/11) pagi. Oleh nelayan yang biasa melakukan penangkapan ikan di perairan sekitar Sukadana. Tanpa sengaja mereka menangkap dua mamalia laut ini dan dibawa ke Dermaga nelayan di Sukadana.
Kejadian ditemukannya lumba-lumba tanpa sirip di perairan Sukadana ini adalah yang kedua kalinya. Sebelumnya ditemukan ikan jenis yang sama terdampar mati di pantai Datok, Sukadana dalam keadaan mati.
Dan yang kedua kalinya, warga sepakat memotong-motong mamalia laut ini dan dagingnya dibagikan kepada warga.
Mamalia laut jenis Lumba-lumba tanpa sirip termasuk langka dan jarang dijumpai lagi di perairan. Ikan ini tergolong jenis yang terancam punah, karena itu keberadaannya di perairan Indonesia menjadi penting untuk terus dijaga kelestariannya termasuk habitatnya, serta sangat penting bagi ilmu pengetahuan dan untuk penelitian agar diketahui populasi dan penyebarannya. (ds)