Tangerang,reportasenews.com – Badan Pengawasan Obat dan Makanan RI melakukan penggerebekan di sebuah pabrik pembuatan saos dan kecap di RT 02/02, Kelurahan Lio Baru, Kecamatan Neglasari, Kota Tangerang, Jumat (3/3/2017).
Penggerebekan dilakukan oleh BPOM pusat karena adanya laporan mengenai tindakan penyalahgunaan bahan kimia dan juga kualitas saos serta kecap tersebut.
Pantauan dilokasi terlihat para pekerja yang melakukan penyusunan botol bekas yang kemudian dicuci agar bisa digunakan lagi. Sementara tingkat kebersihan dan kelayakan produk tidak bisa dipertanggung jawabkan.
Sementara Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan Pusat itu Penny K. Lukito mengatakan operasi yang dilakukan terkait kualitas pangan ini dilakukan karena lokasi tempat pembuatan ini tidak memenuhi standar kesehatan.
“Pabrik pembuatan saos dan kecap serta makanan lainnya ini tidak memiliki ijin edar. Tidak hanya itu, ternyata pabrik ini menggunakan bahan kimia berbahaya seperti borax dan lainnya,” kata Penny K. Lukito, Junat (3/2/2017).
Penny juga menambahkan bahwa pabrik pembuatan saos dan kecap ini sudah beroperasi lebih dari 30 tahun. Dan tidak tanggung-tanggung omset dari perdagangan saos dan kecap ini mecapai 700 sampai 800 lusin perharinya.
“Kami sudah meninjau lokasi pembuatan dan jelas terlihat tidak higienis. Dari mulai pembersihan botol dan dan bahan baku pembuatan saos serta kecap tersebut,” tegasnya.
Tindakan tegas yang akan dilakukan lanjut Penny adalah pihak BPOM akan menghentikan aktifitas di pabrik PD Sari Wangi ini. “Kami akan menghentikan sementara sampai dengan pihak pabtik bisa memenuhi semua unsur persyaratan,” tegasnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang Lizza Puspadewi mengatakan pihaknya sudah memberikan surat peringatan terkait aktifitas pabrik pembuatan saos dan kecap ini. “Kami akan terus melakukan pengawasan dan berkordinasi dengan BPOM pusat dan Banten,” ujarnya.
Sementara itu pemilik pabrik yang mengaku bernama Hendra menyayangkan sikap BPOM yang akan menghentikan usahanya. “Sudah ada 300 lebih karyawan di tempat saya, dan soal ijin kami masih berjalan dalam kepengurusan. Dalam satu hari kami bisa memproduksi 700 sampai dengan 800 lusin,” pungkasnya. (Sly)