Norwegia menjadi negara pertama didunia yang akan mematikan jaringan radio FM konvensional dan beralih total kepenyiaran audio digital (DAB). Langkah ini tidak populer dan menimbulkan kekhawatiran atas biaya untuk upgrade dan pemancar sinyal darurat.
Teknologi DAB diperkenalkan di Norwegia pada tahun 1995 seiring dengan frekuensi modulasi radio konvensional. Sekitar 55 persen rumah tangga di negara ini sekarang memiliki setidaknya satu penerima DAB.
Teknologi digital menawarkan suara lebih jernih dan memungkinkan lebih banyak stasiun untuk mengudara secara bersamaan. Saat ini, ada 22 lembaga penyiaran DAB di Norwegia, termasuk stasiun utama, dan jumlah ini diharapkan tumbuh ketika jaringan FM resmi “dibunuh”.
Keputusan ini tidak populer di negara itu, dengan 66 persen yang menentang langkah itu, dan hanya 17 persen yang mendukung peralihan tersebut. Phasing out siaran FM akan membuat sekitar delapan juta lebih radio transistor dipenduduk akan mati semua. Sekitar dua juta mobil di Norwegia tidak memiliki penerima DAB, ini menjadi perhatian khusus, mengingat radio digunakan untuk mengirim pesan darurat disana.
“Oposisi tidak sulit untuk memahami kebijakan ini. Lebih sulit untuk berdebat atas kebutuhan untuk mematikan jaringan FM dan menggantinya dengan DAB. Ketika orang berpikir tentang penyiaran publik kampanye intensif NRK dalam mendukung DAB, jumlahnya sangat rendah, ” kata Svein Larsen, ketua Federasi Radio lokal Norwegia, seperti yang dikutip oleh “The Local”.
“Tapi Norwegia telah membuat keputusan. Untuk alasan praktis dan ekonomi, terlambat untuk membatalkannya, “katanya.
Transisi perpindahan ini telah disetujui oleh pemerintah pada tahun 2015, mulai dikota Bodo dan terus ke selatan. Beberapa stasiun radio lokal akan terus menjalankan transmisi FM hingga batas 2022.
DAB juga menghadapi layanan audio streaming yang berbasis Internet bentuk kompetisi seperti Spotify atau Wimp.
Beberapa negara lain, termasuk Denmark, Swedia, Swiss, dan Korea Selatan, akan mempertimbangkan migrasi ini dengan seksama. Inggris sebetulnya sudah mencanangkan siaran DAB pada tahun 2015, namun tertunda karena adopsi teknologinya lambat (HSG/ Rusia Today)