REPORTASE: Michel de Nostradame, atau dikenal dengan nama Nostradamus, adalah seorang visioner asal Perancis, seorang yang dipercayai sebagai ‘peramal’ yang meninggal pada tahun 1566 . Karya Nostradamus cukup spektakuler, dia telah menulis lebih dari seribu prediksi tentang abad-abad mendatang yang ditulis rinci dalam bukunya “Les Propheties”. Demikian ulas website History.
Nostradamus menulis kemenangan Trump ini menjadi empat puisi line, disusun dalam ‘kuatrain’. Buku ramalan Les Propheties diterbitkan dalam 10 volume, masing-masing disebut sebagai ‘abad’. Kehebatan Nostradamus disebutkan bahwa ia pernah membuat prediksi Perang Dunia II, dan serangan 11 September di New York City.
Sebagian orang kini membuka lagi buku Nostradamus dan menemukan kesamaan tanda atas kemenangan Donald Trump di pemilu AS kemarin. Jika ditengok kedalam bukunya bab “Century III, syair 81”, tampaknya mengacu pada Pemilu presiden AS di 2016.
Isinya Century III syair 81 seperti ini:
Le grand criard sans honte audacieux,
Sera esleu gouuerneur de l’Armee:
La hardiesse de anak contenteur
Le pont rompu, cité de pur pasmee.
Besar tak tahu malu, berani menjeritkan kalimat,
Dia akan terpilih menjadi gubernur tentara:
Keberanian pernyataannya,
Jembatan rusak, kota samar oleh ketakutan
Sepertinya terdengar benar. Terutama mengingat bahwa selain menjadi presiden setelah 20 Januari 2017, Trump juga akan menjadi Komandan-in-Chief dari seluruh angkatan perang AS.
Prediksi lain dari Nostradamus juga telah terkait dengan pemilihan presiden AS 2016.
Di Century VIII, syair 15 ia menulis
Wanita maskulin akan mengerahkan dirinya ke utara
Dia akan mengganggu hampir seluruh Eropa dan seluruh dunia.
Dua kegagalan akan menempatkan dia di ketidakseimbangan tersebut
Bahwa kehidupan dan kematian akan memperkuat Timur-Eropa
Tulisan Nostradamus soal ‘wanita maskulin’ ini dipercaya sebagai wujud dari Hillary, dan sebutan “Eropa Timur” diduga adalah membicarakan soal Rusia
Ditulisannya bab “Syair 20”, Nostradamus berbicara tentang pemilu dicurangi
Pesan palsu tentang pemilu dicurangi
untuk menjalankan melalui kota berhenti pakta yang rusak;
suara membeli, kapel berlumuran darah,
kekaisaran dikontrak untuk satu sama lain
Mungkin saja itu sebutan kecocokan kebijakan luar negeri era Trump dan Vladimir Putin dari Rusia? Hillary selama ini selalu berusaha membuat langkah menekan Rusia, sedangkan Trump lebih luwes berdialog dengan Rusia.
Hanya waktu yang bisa membuktikan apakah prediksi Nostradamus bisa benar atau salah.
(HSG/ History.com)