Jayapura, reportasenews – Jurnalis Media Online, Wartaplus.com dan Pasificpos.com Ridwan Cholid Abubakar alias Ai harus dirawat dirumah sakit Marthen Indey setelah dirinya dipukul secara membabi buta oleh oknum TNI berinisial TK karena dituding sebagai pemakai narkoba, sekitar Pukul 22.30 WIT, Minggu (5/11) malam.
Berdasarkan kronologis yang diceritakan Ai, sebelum kejadian dirinya sedang meminta tolong salah satu temannya untuk membelikan air galon di kompleks Argapura Bawah. Setelah meminta tolong temannya, kemudian ia menunggu di depan sebuah gereja yang juga berada di Kompleks Argapura Bawah.
Saat sedang menunggu temannya itu, Oknum TNI berinisial TK yang diketahui dalam keadaan mabuk memberhentikan sepeda motornya lalu menghampiri dirinya.
“Posisi itu pas saya lagi tunggu kaka kompleks yang saya minta tolong belikan air galon, karena saya mau buat susunya anak saya. Jadi saya tunggu kaka itu di depan Gereja GKI di kompleks situ,” ujarnya saat dikonfirmasi.
Ai yang juga mengenal oknum tersebut, lantas kaget saat tangannya dipegang dan dituding sebagai pengguna Narkoba. Karena dituding seperti itu, dirinya merasa tidak terima dan tetap ngotot menyebut dirinya bukan pengguna narkoba. Tapi si oknum tersebut tetap saja menuding dan akhirnya memukul Ai.
“Dia berhentikan motor terus pegang tangan saya, karena tangan saya keringat dia bilang saya pemakai narkoba. Tapi saya ngotot saya bilang saya bukan pemakai narkoba. Lalu dia tanya ko kerja apa? Saya bilang saya wartawan. Disitulah dia tarik jaket saya sehingga ada luka gores dileher saya dan dia pukul saya berapa kali,” jelas Ai.
Ai menjelaskan, setelah memukul, oknum tersebut lantas mengancam akan membawa dirinya ke Polda dan akan menelpon pihak yang berwajib, lalu karena merasa tidak terima dengan ulah oknum tersebut, Ai bergegas lari ke rumah orang tuanya yang juga berada di sekitar kompleks tersebut, dan mengambil kendaraannya lalu menuju ke Kantor Polres Jayapura Kota untuk membuat laporan polisi.
Setelah itu Ai juga langsung mendatangi Kantor Polisi Militer Aryoko untuk membuat laporan resmi dan menuju rumah sakit tni marthen indey untuk di visum dan mendapat perawatan di bagian telinga korban.
Hingga saat ini belum ada keterangan resmi dari Pihak kodam 17 cendrawasih terkait anggotanya yang melakukan pemukulan secara brutal ini. (riy)