Jakarta, reportasenews.com– Walaupun tingkat kepercayaan publik semakin baik dari tahun sebelumnya, Polri tetap akan melakukan perbaikan terutama terhadap 20 polres yang menurut penilaian Ombudsman masih buruk.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian yang mengundang mengundang Ketua Ombudsman Republik Indonesia Amzulian Rifai ke Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Rabu, 3 Januari 2018. Ombudsman diundang untuk memaparkan pengawasan mereka terhadap hasil kinerja Polri dalam bidang pelayanan publik.
Namun, Tito mengakui masih banyak kekurangan Polri dalam hal pelayanan publik. “Kami akui memang masih banyak juga kelemahan Polri, termasuk layanan publik” kata Tito kepada pers.
Tito menuturkan dari 171 kepolisian resor yang diteliti Ombudsman, 80 persen di antaranya sudah terbilang baik dalam melayani masyarakat. Misalnya, pelayanan Surat Izin Mengemudi, Surat Keterangan Catatan Kriminal, dan Surat Tanda Nomor Kendaraan.
Namun, Tito juga menyoroti 20 persen polres yang masih memiliki rapor merah. “Nanti kami jadikan bahan evaluasi apakah (rapor merah itu) karena masalah leadership, infrastruktur, atau anggaran,” ucap Tito.
Amzulian dan salah seorang anggota Ombudsman, Adrianus Meliala, memaparkan temuan lembaga tersebut melalui konferensi video yang diikuti seluruh kepala kepolisian daerah dan kepala kepolisian resor seluruh Indonesia. Menurut Ombudsman, tingkat kepercayaan publik terhadap Polri sejak 2015 meningkat dari 61 persen menjadi 79 persen.
Masyarakat, kata Tito, juga banyak memprotes soal penegakan hukum oleh Polri. Tito berujar protes tak bisa dihindari karena penegakan hukum bersifat relatif dan tak bisa menyenangkan semua pihak.
Dia mencontohkan pelapor akan merasa puas jika kasus yang dilaporkan diproses hingga ke pengadilan, namun menyebabkan terlapor marah. Sebaliknya, jika polisi menghentikan kasus, terlapor puas tetapi pelapornya marah. “Jadi seperti meat in the middle of sandwich. Kami berada di tengah konflik sosial,” kata Tito.
Tito berharap tingkat kepercayaan publik kembali meningkat di masa yang akan datang. “Target saya tahun ini menembus di atas 80 persen publik yang percaya polisi,” kata Tito.
Terhadap capaian itu Ombudsman memberi nilai sedang untuk kinerja pelayanan publik Polri tahun ini. Polri berada di bawah Tentara Nasional Indonesia (TNI), Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), dan Presiden dalam menggaet kepercayaan publik.
Amzulian berharap hasil paparan itu melecut kinerja Polri. “Hasil ini merupakan kotribusi juga kepada Polri sebagai salah satu bahan bagi Kapolri untuk menilai jajarannya, karena komitmen Kapolri haru didukung seluruh jajarannya,” kata Amzulian. (tat/bud)