JAKARTA, REPORTASE – Seorang warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat yang dikenal dengan Panggilan Haji Veteran Prajurit Siliwangi, dilaporkan Jaringan Advokat Republik Indonesia (JARI), ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Metro Jaya, Senin sore (07/11).
Warga Kebon Jeruk yang belum diketahui namanya tersebut menjadi viral di sosial media, setelah dirinya terekam sedang berorasi di depan sejumlah anggota polisi dengan membuat semacam sayembara untuk membandrol kepala Ahok seharga satu miliar.
Menurut ketua JARI Krisna Murti, perbuatan warga tersebut dianggap sebagai perbuatan tindak pidana dan dapat mengganggu ketertiban warga. Pasalnya, orang tersebut memerintahkan untuk membunuh Gubernur Basuki Tjahaya Purnama atau Ahok.
“Saya rasa perbuatan Kyai tersebut mengundang tindakan kriminal karena membuat sayembara untuk memotong leher Ahok, ” kata Krisna, kepada wartawan di halaman SPKT Polda Metro Jaya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepolisian untuk menyelidiki dan mengusut kasus itu.
“Kami melaporkan ke Polda Metro Jaya dan meminta pihak Polda Metro Jaya menindak tegas dan mengusut pria tersebut, ” tambahnya.
Apa yang diungkapkan Krisna Murti, dibenarkan seorang ulama yang turut melapor. Menurut pemuka agama yang juga warga Kebon Jeruk , tindakan Haji veteran prajurit Siliwangi tersebut sangat tidak baik bagi sesama umat beragama. Karena mengajarkan orang lain untuk membunuh.
“Kalau Ahok saja yang bukan non Islam saja dianggap melecehkan Apalagi orang ini dia tahu agama tapi kenapa mengajarkan membunuh. Ini nggak boleh,” ucap Achmad Ghozi, ulama yang mendampingi laporan tersebut.
Akibat laporan itu, warga Kebon Jeruk yang belum diketahui namanya itu, dilaporkan dengan sangkaan pasal 336 KUHP terkait ancaman, dan pasal 29 ITE, soal penghasutan.
Diketahui sebelumnya, warga Kebon Jeruk tersebut yang mengaku veteran prajurit Siliwangi, yang mengancam Ahok saat akan berkampanye di Kebon Jeruk, Jakbar. Dalam video itu, pria yang diperkirakan berusia 60 tahun itu membandrol kepala Ahok seharga satu miliar bagi masyarakat yang mampu membunuh Ahok.(Tjg/Tam)