Probolinggo, reportasenews.com – Peringatan hari Sumpah Pemuda digelar di bundaran gladak serang, Kecamatan Kanigaran Kota Probolinggo Jawa Timur, Sabtu (28/10). Sebanyak 500 dari berbagai elemen masyarakat dari kalangan santri, pelajar dan anggota keplisian Polresta Probolinggo.
Para pemuda dan pemudi yang mengikuti pagelaran sumpah pemuda, tampak antusia dan penuh semangat menyuarakan rasa cinta bahasa, tanah air dan persatuan bangsa Indonesia. Meski sejumlah pemuda yang tak hafal ikrar sumpah pemuda, namun mereka mempunyai semangat yang luar biasa.
Pasca berikrar bersama, pemuda-pemudi Indonesia ini melanjutkan dengan berbagai atraksi, mulai dari reog ponorogo, tari jaranan dan parade busana adat dari berbagai suku di Indonesia.
Apa yang telah dilakukan oleh para pemuda dan pemudi Probolinggo, ini sebagai wujud kepedulian terhadap bangsa Indonesia, untuk mempersatukan pemuda Indonesia. Seperti yang dilakukan oleh para pioner bangsa ini di masa lampau. Tepatnya tanggal 28 Oktober 1928 silam.
Pegelaran ini dipimpin langsung oleh Kapolresta Probolinggo AKBP Alfian Nurrizal, bersama ratusan anggotanya serta para santri d an pelajar setempat.
Menurut Kapolres Alfian, di masa sekarang, peringatan ini bermakna lebih untuk mempersatukan bangsa, dari berbagai macam bahaya laten yang bisa membahayakan kesatuan dan persatuan bangsa. Terutama bahaya dari berkembangnya teknologi, serta paham radikal yang mampu memecah belah keutuhan NKRI.
“Pemuda harus menjadi penerus bangsa ini dengan baik. Tetap menjaga kesatuan dan persatuan negara ini. pemuda harus kuat dan harus menggali ilmu lebih dalam, kami yakin pemuda sekarang pintar dan cerdas,”ujar Alfian, saat memimpin gelaran sumpah pemuda.
Ditambahkan Humairoh, salah satu pelajar yang mengikuti pagelaran sumpah pemuda, meski dirinya dan beberapa temannya tak hafal ikrar sumpah pemuda, namun ia sangat cinta tanah air. “Saya tidak hafal betul, tapi saya tetap cinta bahasa dan bangsa Indonesia,”tandasnya.(dic)