Situbondo,reportasenews.com – Pakaian khas Situbondo akan menjadi salah satu seragam dinas para pejabat di lingkungan Pemkab Situbondo. Meski demikian, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, masih belum menentukan hari yang diwajibkan mengenakan pakaian warna putih-putih yang dipadukan denganodheng batik tersebut.
Pernyataan tersebut disampaikan Bupati Dadang Wigiarto, usai rapat paripurna yang membahas Harjakasi ke-200 Tahun 2018 di Kantor DPRD Kabupaten Situbondo, pihaknya akan segera melakukan pembahasan untuk menentukan waktu penggunaan pakain khas oleh pejabat.
“Maunya, kita gunakan satu hari untuk hari kerja. Namun, untuk menentukan hari mengenakan pakaian khas Situbondo, butuh bertemu dengan para stakholder,” kata Bupati Dadang Wigiarto,
Menurutnya, peringatan Harjakasi ke-200 Tahun 2018 ini, memang terasa istimewa. Penggunaan pakaian khas untuk kali pertama menyisakan kesan tersendiri. “Salah satu yang bikin istimewa, adanya baju khas Situbondo,”ujar Bupati Dadang.
Bupati Dadang mengatakan, atas nama pemerintah, dia bersyukur, Situbondo sudah memiliki pakaian khas. Penentuan model dan warnanya sudah melalui pembahasan panjang. “Kami memberikan tugas khusus kepada komunitas seni dan budaya untuk mengumpulkan data-data pakaian zaman dulu. Setelah pengumpulan dan diskusikan, kita sepakat menggunakan model ini,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya meminta kepada semua elemen untuk menerima model pakain khas yang dilaunching tersebut.”Sayaa berpendapat, pilihan model dan bentuk sudah tepat,”katanya.
Dadang menerangkan, kombinasi dengan batik berarti di dalam pakaian khas tersebut telah mengakomidir kearifan lokal. Dengan demikian, baju khas Situbondo memiliki kekhasan tersendiri. “Kita sudah berhasil merancang sudah perkembangan yang luar biasa,” kata Dadang.
Sementara itu, ada yang lain pada pelaksanaan rapat paripurna Harjakasi. Pasalnya, ada beberapa disabilitas hadir. Mereka dibantu seorang penerjemah bahasa isyarat yang berdiri di bagian depan peserta rapat paripurna.
Bupati Dadang menerangkan, ini merupakan bentuk kesiapan pemerintah dalam mewujudkan Situbondo sebagai kabupaten inkulsi. “Bulan Desember nanti dilaunching sebagai kabupaten inklusi. Juga menunjukkan, tanda-tanda sebagai kabupaten maju semakin banyak,” katanya.
Dadang menerangkan, menjadi kabupaten inklusi berarti memberikan kesempatan bagi disabilitas untuk akses informasi seluas-luasnya. Karena itu, wajar jika pada Harjakasi, para disabilitas juga diundang.(fat)