Serang, reportasenews.com-Pangdam III Siliwangi Mayjen M Herindra menegaskan, TNI hanya mau melatih ormas dan LSM yang pro Bhineka Tunggal Ika, Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)..
“Kita siap melatih. Tapi kalau ada LSM yang tidak pro Pancasila, pro kemajemukan, pro Undang-Undang 45, saya akan pertimbangkan itu,” kata Herindra usai acara serah terima jabatan Komandan Korem 064/Maulana Yusuf di Alun-alun Barat, Kota Serang, Senin (9/1).
Menurut Herindra, mantan Komandan Daerah Militer (Dandim) 06/03 Lebak, Letkol Czi Ubaidillah tak melalui prosedur yang seharusnya saat melakukan pelatihan Bela Negara kepada Front Pembela Islam (FPI). Akibatnya, Letkol Czi Ubaidillah dianggap bersalah melanggar prosedur yang berlaku di tubuh TNI.
“Tentara itu harus izin jelas ada hirarki. Kalau tidak menyalahi aturan. Kalau sudah izin, tanggung jawab ada di saya. Saya akan pertimbangkan iya dan tidaknya,” tegasnya.
Melakukan pelatihan semi militer kepada ormas FPI tanpa izin, Dandim Lebak Letkol Czi Ubaidillah dicopot dari jabatannya.
Latihan bela negara di Lebak digelar untuk anggota Front Pembela Islam (FPI) Banten. Foto-foto latihan ketahanan dan ketangkasan sempat menjadi viral di media sosial.
“Saya perlu tekankan, memang hari Kamis tanggal berapa itu telah ada pelatihan bela negara yang dilakukan Kodim Lebak, khususnya di Koramil Cipanas,” kata Mayjen M Herindra.
Herindra mengaku sudah melihat dan memeriksa dokumentasi serta melakukan cross-check ke berbagai pihak. Ternyata pelatiihan bela negara itu tidak melalui standard operating procedure (SOP), sehingga Dandim dicopot. (edi)