Denpasar, reportasenews.com – Ketua Asita Bali I Ketut Ardana optimistis kegiatan Bali & Beyond Travel Fair (BBTF) yang akan digelar di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) pada 25-29 Juni 2019 dapat menghadirkan 401 buyer dengan target transaksi mencapai Rp 9,23 triliun.
“Sampai saat ini (28/5/2019) telah ada 289 buyers dari 57 negara yang mendaftar,” kata Ketut Ardana, yang juga Ketua Komite BBTF 2019 saat konprensi pers di Kekeb Restaurant, Nusa Dua-Bali, Selasa (27/5/2019).
Selain itu, kata Ardana, Kementerian Pariwisata juga akan mendatangkan 112 buyers dari 13 negara. Dia memperkirakan sampai 25 Juni nanti, akan ada 401 buyers dari 68 negara. Dia optimistis jumlah buyers akan lebih banyak dari jumlah buyers pada tahun 2018.
“Sedangkan untuk target transaksi penjualan wisata business to business (B2B) sebesar Rp 9,23 triliun lebih besar dari pencapain BBTF 2018, yaitu Rp 7,7 triliun,” ujarnya.
Sementara Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) memberikan apresiasi positif terhadap usaha panitia yang menjaga event BBTF agar tetap berlangsung dan eksis mendatangkan buyers setiap tahunnya.
“BBTF merupakan marketplace bagi para pelaku usaha wisata Indonesia dan luar negeri, dimana hal tersebut memiliki potensi besar untuk mempromosikan pariwisata Bali,” ujarnya.
Untuk itu, dia berharap BBTF 2019 yang mengangkat tema ‘Perjalanan Menuju Pariwisata Berkelanjutan” dapat memberikan fokus yang berbeda, dimana tidak hanya mengangkat destinasi wisata Bali, tetapi juga membahas peluang, tren wawasan industri sekaligus menyoroti keragaman budaya Indonedia dari ujung barat ke ujung timur indonesia.
Di tempat serupa, Tenaga Ahli Menteri Pariwisata Bidang Pemasaran dan Kerjasama Pariwisata I Gde Pitana mengatakan Kementerian Pariwisata mendukung pelaksanaan BBTF secara berkelanjutan. Bentuk dukungan yang akan diberikan adalah mendatangkan 112 buyers dari 13 negara.
Tahun ini, kata dia, Kemenpar mengerahkan agen dan operator dari Indonesia timur seperti Sulawesi untuk ikut berjualan di BBTF. Hal ini dilakukan agar BBTF dapat dijadikan sebagai marketplace di Indonesia.
“Selain itu, Kemenpar juga mendukung dimana Bali yang menjadi poin center pelaksanaan BBTF kedepannya tidak hanya menjadi gate dan end destination, tapi juga menjadi penghubung antar pariwisata di Indonesia, sehingga sebaran promosi pariwisata di Indonesia dapat merata,” tuturnya. (Sir)