Situbondo,reportasenews.com – Memasuki musim hujan, harga cabai rawit mulai merangkak naik di sejumlah pasar di Kabupaten Situbondo. Bahkan, dalam sepekan terakhir ini, harga cabai rawit mencapai Rp.68 ribu perkilogram.
Badriah, salah seorang pedagang nasi di Kota Situbondo mengatakan, sebelumnya harga cabai rawit sebesar Rp.62 kilogram, namun hanya berselang dua hari harga cabai rawit naik hingga mencapai Rp.68 ribu perkilogram.
“Padahal kemarin harga cabai rawit masih seharga Rp.62 ribu per kilogram, namun saat ini sdah naik lagi hingga mencapai Rp68 ribu,”kata Badria, salah seorang pedagang nasi di Kota Situbondo, Senin (20/1/2020).
Menurutnya , mahalnya harga cabai berdampak para pedagang nasi seperti dirinya, karena dengan baiknya harga cabi rawit akan berdampak menurunnya keuntungan yang diperolehnya sebagai penjual cilok keliling. Dalam 1 kilogram cilok yang dibuatnya, keuntungannya berkurang hingga Rp.40 ribu dari biasanya, yakni Rp.50 ribu.
“Beruntung harga daging ayam hanya Rp.24 ribu per kilogram, sehingga tidak naiknya harga daging ayam itu bisa menutupi naiknya harga cabai,” katanya.
Sementara itu, Muhammad Saleh, salah seorang pedagang sayur mayur di Pasar Mimbaan mengatakan, mahalnya harga cabai dikarenakan minimnya pasokan cabai kepada ke sejumlah pedangan di Kota Situbondo. Selain itu, juga akibat permintaan cabai dari luar daerah meningkat dibandingkan biasanya.
“Karena permintaan dari luar meningkat, sehingga saya susah untuk mendapatkan cabai, kadang hanya 20 kilogram, itupun harganya mahal,”kata Muhammad Saleh.
Menurutnya, selain cabai rawit yang harga naik, namun cabai merah besar juga mengalami kenaikan, sebelumnya harga cabai merah sebesar Rp.40 ribu per kilogram . Saat ini menjadi Rp45 ribu. Ranti juga demikian, dari Rp15 ribu per kilogram naik menjadi Rp25 ribu.” Sementara untuk harga bahan pokok yang lain masih normal,”pungkasnya.(fat)