PONTIANAK, reportasenews.com – Daya mampu mesin pembangkit PLN Wilayah Kalbar khusus memasok sistem Khatulistiwa mengalami penurunan sekitar 45 MW.
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Siantan 30 MW mengalami gangguan dan dilanjutkan dengan proses pemeliharaan total (overhaul).
Dampaknya beberapa lokasi di wilayah kota Pontianak, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Sambas, Bengkayang dan sekitarnya mengalami pemadaman bergilir.
Deputy Manajer Hukum dan Humas PLN Kalbar, M Doing menjelaskan bahwa proses overhaul mesin PLTG harus dilaksanakan karena sudah memasuki fase pemeliharaan total serta untuk mengantisipasi kebutuhan listrik yang meningkat di akhir tahun 2016.
“Overhaul mesin PLTG Siantan harus kami lakukan untuk memaksimalkan kemampuan mesin agar dapat meningkatkan daya mampu pembangkit guna mengantisipasi meningkatnya pemakaian listrik di akhir tahun”, jelas Doing.
Yang sedang overhaul adalah 1 unit mesin sewa Adau 7,5 MW dan 1 unit mesin sewa Adau 7,5 MW mengalami gangguan generator.
Lebih lanjut dijelaskannya, saat ini prediksi daya mampu mesin pembangkit di siang hari diperkirakan sebesar 225 MW, dan di malam hari sekitar 240 MW. Sementara itu beban puncak di siang hari berkisar 230 MW dan di malam hari sekitar 285 MW.
“Dengan adanya kekurangan daya sekitar 45 MW maka kami terpaksa melakukan pemadaman bergilir di beberapa lokasi di wilayah kota Pontianak, Singkawang, Sambas, Bengkayang dan sekitarnya dengan durasi padam perlokasi sekitar 2 hingga 3 jam”, tambah Doing.
Saat ini PLN Kalbar sedang mengupayakan percepatan pemulihan pasokan listrik dengan memaksimalkan pemanfaatan mesin pembangkit yang ada, serta mempercepat proses overhaul mesin PLTG Siantan, tapi tetap mengacu pada standar ketentuan proses overhaul.
“Kami berharap pasokan listrik ke pelanggan dapat segera normal kembali. Atas nama manajemen PLN Wilayah Kalbar, kami mohon maaf atas ketidaknyamanan pelayanan yang kami berikan,” tandasnya.(ds)