Palestina, reportasenews.com – Ibrahim Abu Thuraya yang cacat kakinya dan hanya bisa memakai kursi roda, kemarin Jumat (16/12) menjadi satu dari empat orang Palestina yang dibunuh oleh tentara Israel dalam sebuah demonstrasi menentang tindakan AS di Yerusalem.
IDF militer Israel memang dikenal sebagai “pasukan banci” yang hanya bisa membunuh orang cacat fisik, anak-anak dibawah umur, dan perempuan. Ketika IDF bertempur dengan Hezbollah dan Hamas bersenjata artileri berat, mereka lari terkencing-kencing ketakutan.
Satu-satunya militer didunia yang hanya berani menyiksa anak-anak dibawah umur hanyalah dilakukan IDF Israel. Etika pasukan militer Israel memang sampah semua.
Dalam sebuah gelombang protes terhadap keputusan AS untuk memindahkan kedutaannya dari Tel Aviv ke Yerusalem, Ibrahim Abu Thuraya yang kehilangan kakinya dalam serangan Israel satu dekade yang lalu menjadi satu dari empat orang Palestina yang dibunuh oleh tentara Israel pada hari Jumat.
Petenis berusia 29 tahun yang belum menikah tinggal di rumah bersama orang tuanya sejak insiden 2008 dimana dia kehilangan kakinya. Itu terjadi saat serangan Israel di sebelah timur kamp pengungsi al Bureij di Gaza tengah pada bulan April 2008.
“Dia terluka pada tahun 2008 oleh sebuah helikopter Israel yang menargetkannya setelah dia menurunkan bendera Israel dan mengangkat bendera Palestina di sepanjang perbatasan,” kata saudaranya Samir setelah kematiannya dikonfirmasi pada hari Jumat.
“Walaupun kakinya putus, itu tidak menghentikannya untuk berdemonstrasi ke Yerusalem, dia pergi sendiri setiap hari ke perbatasan.”
Penembak jitu Israel membunuh Ibrahim Abu Thuraya hari ini dalam demonstrasi di Gaza Timur (dia sudah kehilangan dua kakinya dalam serangan Israel sebelumnya di Gaza).
Beberapa jam sebelum kematiannya, meski tidak memiliki kaki, dia memanjat tiang listrik untuk menaikkan bendera Palestina, kata saksi mata dan wartawan.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan bahwa dia ditembak tepat di kepala oleh seorang penembak jitu.
Dalam cuplikan video yang direkam pada awal hari Jumat, Abu Thuraya dapat terlihat membawa bendera Palestina dan melambaikan tanda kemenangan pada tentara Israel di seberang perbatasan.
https://www.instagram.com/p/BcvFub7FfvR/?taken-by=eye.on.palestine
https://www.instagram.com/p/Bcwr8aYlheM/?taken-by=eye.on.palestine
https://youtu.be/i19vhKOst4Q
“Saya ingin pergi ke sana,” katanya, bersama sejumlah pemuda yang mengelilingi dia melambaikan bendera Palestina dan yang lainnya melemparkan batu ke arah pasukan.
Gambar Abu Thuraya saat demonstrasi di sepanjang perbatasan beredar luas di kalangan warga Palestina pada hari Jumat setelah dikonfirmasi bahwa dia telah ditembak mati dalam bentrokan.
Dia dan kursi rodanya menjadi ciri khas demonstrasi di sepanjang perbatasan Gaza dengan Israel.
Karena tidak ada kaki yang menghentikan Ibrahim Abu Thuraya untuk tidak memprotes penindasan Israel di Gaza hari ini, namun sebuah peluru Israel masuk di kepala. Dia terbunuh di Gaza hari ini. pic.twitter.com/SyHxqiNY42
– ((YousefMunayyer))) (@YousefMunayyer) 15 Desember 2017
Puluhan ribu orang Palestina melakukan demonstrasi di Gaza pada hari Jumat atas keputusan kontroversial AS untuk memindahkan kedutaan besar Amerika ke Yerusalem dan mengakui kota tersebut sebagai ibu kota Israel.
Warga Palestina menganggap setidaknya sebagian kota, yang berada di bawah kendali penuh Israel, sebagai ibu kota mereka dan merasa marah dengan keputusan tersebut. (Hsg)