Blitar, reportasenews.com – Jenazah pasutri Meseno dan Siti Nafiah asal Blitar yang nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri akhirnya dimakamkan di dalam satu liang lahat, di pemakaman umum Desa Slemanan Kecamatan Udanawu Kabupaten Blitar.
Menantu korban, Agus Saifuddin, mengatakan hasil rapat keluarga keduanya dimakamkan di satu lubang.
“Keluarga, sepakat memakamkan dalam satu liang, karena bapak ingin meninggal bareng sama emak. Semoga arwah mereka berdua tenang,” turut Agus Saifudin, sebelum pemakaman Jum’at sore (31/03).
Jenasah pasutri yang sudah menjalani rumah tangga sekitar 25 tahun itu, diberangkatkan ke makam beriringan. Di areal pemakaman, telah disiapkan satu liang yang berisi dua lubang. Jenasah Meseno dimasukkan liang sisi kanan, sementara jenasah Siti Nafiah dimasukkan lubang sisi kiri.
Seperti diketahui, Meseno dan Siti Nafiah, ditemukan warga gantung diri bersama di pohon waru belakang rumah mereka. Keduanya mengakhiri hidup karena dipicu cemburu buta sang suami terhadap istrinya, dengan tuduhan punya PIL. Meseno, berulang kali mengancam sang istri akan bunuh diri bersama, setiap kali bertengkar di rumah. Jum’at pagi, keduanya ditemukan telah tergantung di pohon waru tengis, dalam kondisi sejajar. (Yos)