Pekalongan, reportasenews.com – Puluhan sekolah di Kota Pekalongan, Jawa Tengah, terendam air rob. Puluhan sekolah ini, terdiri dari PAUD hingga tingkat SLTA. Kondisi ini diperparah dengan intensitas hujan yang masih tinggi di Kota Pekalongan dalam beberapa hari ini. Air hujan bercampur air rob ini, menambah parah kedalaman air yang menggenangi. Ketinggian airpun bervariasi dari yang hanya 5 cm hingga 20 cm.
Terendamnya air rob bercampur air hujan yang terjadi lama tersebut, membuat DPRD Kota Pekalongan turun tangan. Komisi C DPR Kota Pekalongan, didampingi Dindik Kota Pekalongan Senin (30/01), langsung melakukan sidak ke beberapa sekolah yang masih tergenang air rob.
Dari hasil pantauan Komisi C ini, sejumlah sekolah di Kota Pekalongan hingga Senin kemarin masih ada yang terendam air rob. Dari sidak tersebut, Komisi C akan mengajukan usulan untuk menggunakan Silpa Dana Alokasi Khusus (DAK) yang lama tak digunakan.
“Kita prihatin atas terjadinya musibah bencana rob yang lama tidak tertangani ini. Kami berusaha akan memberikan usulan penggunaan DAK untuk mengatasi rob ini,” Jelas Ketua Komisi C DPRD Kota Pekalongan, Sujaka Martana.
Bahkan, pihaknya akan meminta Wali Kota Pekalongan untuk langsung menetapkan status darurat bencana. Menurutnya, bila ditetapkan dengan status darurat bencana terhadap sekolah yang terendam rob ini, bisa digunakan dana tak terduga sebesar Rp 4 miliar, untuk tangani rob sekolahan ini.
Selain itu, pihaknya juga akan meminta instansi terkait, yakni Dindik, Bappeda, Badan Keuangan Daerah, dan Inspektorat untuk berkoordinasi dalam penanganan air rob yang masuk ke sekolahan.
Sementara itu, menurut Kabid Sarpras Dindik Kota Pekalongan, Slamet Mulyo, yang turut dalam sidak Senin kemarin, menjelaskan, setidaknya ada 26 sekolah yang terendam rob dan air hujan tersebut. Jumlah tersebut termasuk 4 sekolah setingkat SMA-SMK.
“Kalau yang SMA-SMK kan sudah menjadi kewenangan Provinsi Jateng. Kami lebih akan fokus ke penangaan PAUD sampai SMP,” katanya.
Pihaknya saat ini, akan memprioritaskan sekolah terparah terdampak air rob dan banjir diantaranya SD Kramatsari 1, SD Pasirsari 2, SD Dukuh, dan SD Kandang Panjang 10.
“Keempat sekolah tersebut hampir setiap hari terendam air rob. Sehingga KBM terganggu,” Katanya.
Air masuk ruangan di SD Kramatsari sendiri bervariasi antara 5-20cm dan di SD Dukuh air masuk ruangan sekitar 5-10cm. (RB)