Madinah, reportasenews.com – Menteri Kesehatan, Nila Farid Moeloek mengatakan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan bagi Jamaah Haji Indonesia 1438 H/ 2017 M, pihak Kementerian Kesehatan bakal meningkatkan upaya pelayanan kesehatan integratif melalui implementasi Permenkes Nomor 15 Tahun 2016 tentang Istithaah Kesehatan Jamaah Haji.
Pernyataan itu disampaikan Nila Farid Moeloek di hadapan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Puan Maharani dan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin di Wisma Haji Madinah saat acara entry briefing dan rapat koordinasi kunjungan tiga Menteri ke Arab Saudi, Kamis (20/4).
“Untuk menjamin kemampuan aspek kesehatan dan fisik, jamaah Haji akan melalui tiga tahap pemeriksaan kesehatan dan pembinaan,” demikian ujar Menkes.
Tiga tahap pemeriksaan dimaksudkan untuk mengidentifikasi kesiapan fisik dan mental jamaah Haji dan menentukan risiko penyakit sehingga dapat dilakukan pembinaan yang memadai sebelum maupun saat melaksanakan Haji.
Pembinaan juga mencakup edukasi kesehatan bagi para jamaah Haji untuk menghindari perilaku-perilaku yang dapat mengganggu kesehatan saat melaksanakan rangkaian ibadah Haji. “Salah satu perilaku yang berbahaya bagi kesehatan jamaah Haji adalah merokok, baik kepada perokok maupun orang-orang di sekitarnya.” tandas Menkes.
Rombongan tiga Menteri akan melakukan kunjungan kerja hingga tanggal 23 April 2017 untuk melihat tingkat kesiapan pelayanan Haji 2017.
Tahun ini terjadi peningkatan kuota bagi Jamaah Haji Indonesia. Kuota bagi Indonesia dikembalikan menjadi 211.000 setelah tahun lalu dibatasi hanya 160.000 berkaitan dengan sejumlah proyek konstruksi di kompleks Masjidil Haram.
Pasca kunjungan Raja Salman terdapat penambahan 10.000, sehingga total kuota untuk tahun ini menjadi 221 ribu jamaah Haji.(umb/win)