Bengkayang, Kalimantan Barat, reportasenews.com – Ada banyak lokasi wisata alam yang menarik untuk dijelajahi oleh wisatawan, apabila berkunjung ke Kabupaten Bengkayang. Ada wisata pantai dan pulau dengan air lautnya yang jernih ditambah pemadangan batu karang dan ekosistem di bawah laut serta pasirnya yang masih bersih.
Ada juga puluhan air terjun yang indah memukau, serta tak kalah menarik adalah wisata petualangan yang memacu adrenalin dan spot jantung adalah pendakian ke puncak bukit/gunung.
Salahsatu wisata bukit yang kali ini wajib di eksplorasi adalah Bukit Sepancong.
Pada tahun 2021, Bukit Sepancong masuk dalam salahsatu andalan Wisata Alam Bengkayang yang masuk nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) untuk kategori dataran tinggi.
Bukit Sepancong dianugerahi keindahan alamnya yang begitu menyejukkan mata.
Berada di deretan perbukitan termasuk salahsatunya Gunung Bawakng yang dapat dilihat jelas dari puncak Bukit Sepancong menghadap ke Utara.
Bukit Sepancong berlokasi di Desa Cipta Karya, Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang.
Untuk menuju ke Bukit Sepancong, perjalanan dapat ditempuh dari kota Pontianak menuju ke Bengkayang sekitar tiga jam, dapat diakses dengan kendaraan roda dua maupun empat
Jalan yang dilalui tidaklah sulit, dengan kondisi aspal yang kering dan hanya sedikit kondisi jalan yang alami kerusakan.
Setelah memasuki kota Bengkayang, perjalanan dilanjutkan ke arah menuju ke kota Singkawang, atau ke arah jalur Gunung Van Dering. Namun perjalanan dari kota Bengkayang ini tidaklah terlalu jauh, hanya melewati beberapa jalan penuh tikungan tajam hingga sampai di pintu gerbang masuk wisata alam Bukit Sepancong.
Dari pintu masuk, mata sudah dimanjakan hamparan sawah yang menghijau dan deretan perbukitan yang mengelilingi sebuah desa yang asri di sekitarnya.
Penduduk desa setempat pun selalu menyapa ramah siapapun yang datang ke wisata alam ini, baik itu yang baru pertama kali, atau yang sudah berkali-kali datang ke wisata alam Bukit Sepancong.
Jika mengendarai kendaraan roda dua dapat masuk menelusuri jalan beton setapak yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua menembus persawahan hingga akhirnya berhenti di lokasi parkir kendaraan roda dua di pos pertama masuk ke wisata alam Bukit Sepancong. Pengunjung wajib registrasi dan membayar tiket masuk dan parkir Rp 10.000.
Sedangkan jika mengendarai roda empat, maka harus berjalan kaki hingga masuk ke pos pertama untuk registrasi sekaligus membayar tiket masuk.
Sementara kendaraannya dapat diparkir di depan pintu masuk atau menumpang halaman rumah warga, dengan terlebih dahulu meminta izin dengan si empunya.
Ketika semuanya sudah selesai, barulah petualangan di mulai dengan berjalan kaki menapaki jalan setapak, mendaki ke puncak dengan melewati beberapa spot menarik. Pendakian ke puncak Bukit Sepancong paling cocok untuk pendaki pemula.
Terdapat tiga pos peristirahatan lagi bagi pengunjung yang telah lelah berjalan.
Pos pertama, adalah pos yang dimana terdapat gazebo dan beberapa tempat duduk sambil menikmati gemericik air Riam yang jernih. Hutannya tergolong masih lebat dan dipenuhi pepohonan besar, sehingga air riam masih tergolong layak untuk langsung diminum tanpa perlu dimasak lagi. Di pohon – pohon di pos satu ini, pengunjung dapat melihat dan mengenali anggrek – anggrek alam khas Kalimantan.
Pengunjung dilarang keras memetik atau merusak atau pun mengambil anggrek-anggrek ini, atau tanaman lainnya.
Selanjutnya dari pos satu, atau berjarak sekitar 200 meter terdapat pos kedua yang mana di pos dua ini terdapat gubuk kecil dan juga masih ada sumber air untuk diminum sebagai pelepas dahaga.
Dari pos dua ini, barulah tantangan sebenarnya diuji. Yaitu ‘tanjakan sakit hati’ berupa tanjakan yang berkelok-kelok yang harus dilalui hingga memasuki kawasan rimbun berupa hutan bambu yang lebat dan eksotik.
Pengunjung harus berhati-hati karena apabila hujan, tanjakan ini teramat licin dan becek. Pengelola wisata Bukit Sepancong juga memberikan plang peringatan dan pagar pembatas jalur trek dengan bambu agar pengunjung bisa dengan mudah melangkahkan kaki menuju puncak tanpa kuatir tersesat dan terjatuh.
Namun karena udah termakan umur, beberapa bambu pembatas atau pegangan ini telah patah.
Hingga akhirnya, tiba di Pos Tiga dimana pos ini juga tersedia bangku dan pondok untuk beristirahat sembari merenggangkan otot kaki dan menarik nafas, sembari mengisi kembali botol-botol air minum karena di pos tiga ini sebagai pos terakhir untuk mengisi perbekalan air saat berada di puncak Bukit Sepancong.
Kondisi trek menuju ke puncak juga tergolong tanjakan curam, sehingga dibutuhkan kehati-hatian pengunjung.
Di trek menuju puncak ini, pepohonan mulai sedikit hanya banyak ditumbuhi ilang dan pohon jengkol. Hanya butuh pendakian sekitar satu jam bagi pemula atau hanya beberapa menit bagi yang terbiasa melakukan pendakian.
Saat pendakian pada sore hari, momen terbaik di puncak Bukit Sepancong adalah pengunjung dapat melepas lelah dengan pemandangan sunset atau matahari terbenam yang juga menjadi daya tarik di puncak Bukit Sepancong.
Setiba di puncak agar momen terbaik yang dinantikan bisa diwujudkan adalah dengan mendirikan tenda sembari berkemah semalam di puncak menikmati keindahan malam dengan bintang-bintang (milky way) di langit saat cuaca cerah.
Salahsatu momen panorama yang dinantikan pengunjung adalah pada pagi hari, dimana di puncak Bukit Sepancong diselimuti awan.
Menjelang fajar hari, pengunjung dapat menyaksikan lautan awan yang menutupi wilayah Desa Cipta Karya. Namun momen lautan awan ini tidak selalu bisa dilihat pengunjung.
Pengunjung yang beruntung saja dan berada di momen yang tepat bisa menikmati fenomena lautan awan di puncak Bukit Sepancong.
Nah agar momen ini selalu abadi dikenang dan tak ragu di posting di media sosial, wajib bagi pengunjung dapat melakukan pemotretan karena ada banyak lokasi spot foto yang menarik dan indah di puncak Bukit Sepancong, seperti Gazebo segitiga bambu dan anjungan kayu menyerupai tangan menengadah ke atas terbuat dari ranting yang tersusun rapi dan epic.
Serta beberapa spot lainnya tak kalah unik dan menarik.
.
“Bukit ini indah dan keren, paling cocok untuk pendaki pemula. Alamnya masih asri, dan pemandangan di puncak menakjubkan. Saya sudah lima kali muncak di Bukit Sepadang Hill,” kata Melly, pengunjung.
“Saya sudah 8 kalo mendaki ke Bukit Sepancong, datang sama cewek. Memang pengen ngajak ayang kesini, namun kali ini tidak ada pemandangan awan. Seru datang kesini saat pengunjung ramai, karena bisa kumpul dan ngupi bareng bersama kawan-kawan,” kata Dandi, salahsatu pengunjung.
Berada di Bukit Sepancong, pengunjung wajib menginap semalam dengan mendirikan tenda agar sensasi menikmati alam lebih terasa.
Selain menikmati alam, pengunjung juga dapat bersosialisasi dengan pengunjung lainnya saat berada bersama di puncak sehingga makin banyak keseruan dan pengalaman baru yang didapat, dan selalu menjadi cerita indah untuk diulang kembali datang ke Bukit Sepancong.
Bagi anda yang ingin berkunjung ke Bukit Sepancong disarankan berangkat dari kota Pontianak pada pagi hari, sehingga bisa menikmati perjalanan sekaligus menyaksikan pemandangan sunset dan sunrise sekaligus di puncak. Selain itu disarankan membawa jaket, atau pakaian tebal agar tidak kedinginan saat berada di puncak. (das)