Oleh: Hidayat S Gautama
Reportasenews.com : Kematian Dubes Rusia Andrey Karlov disebuah pameran foto sungguh menyentak publik dunia kemarin petang di Turki. Berbagai reaksi dunia  bermunculan setelah eksekusi berdarah dingin itu dilakukan.
Dibalik semua kegemparan politik atas pembunuhan itu, kejadian eksekusi keji ini menggoreskan catatan pertama kali terjadi dalam sejarah, dipameran foto ada tokoh politik ditembak mati didepan pengunjung pameran foto. Sebuah tinta hitam yang kelam dalam sejarah fotografi modern diabad ini. Kematian bukan hanya terjadi diwilayah konflik, tapi kali ini terjadi ditengah pameran foto.
Pameran fotografi pertama didunia dipercaya dimulai pada 12 Februari 1858. Henry Cole, direktur pendiri Museum “South Kensington”, mencatat dalam buku hariannya dengan kalimat, “Museum: Queen & Co hadiri pameran pribadi dari Socy Fotografi, pameran pertama diruang atas refreshment”.
Pameran ini tidak hanya yang pertama diselenggarakan di museum ini, tapi juga merupakan pameran foto pertama yang diselenggarakan di museum manapun diseluruh dunia. Saat itu pameran menyajikan sekitar 1009 foto-foto. Pameran diselenggarakan oleh “Photographic Society of London” dan termasuk sekitar 250 lembar foto merupakan kontribusi dari rekan Perancis, “Société française de photographie”.
Sebagai fotografer resmi Museum, Charles Thurston Thompson mencatat 1858 display disediakan dipameran fotografi itu. Display pameran dikemas dari berbagai subyek, termasuk potret, lansekap, pemandangan, arsitektur dan reproduksi karya seni, dengan beberapa foto-foto yang dapat dilihat melalui stereoscopes yang digeletakan berdesakan dimeja ditengah ruangan.
Kejadian penembakan Dubes Karlov sempat disaksikan langsung oleh salah satu pengunjung fotojurnalis Associated Press (AP) Burhan Ozbilici.
“Saya takut dan bingung, tetapi melakukan pekerjaan saya”, sebut Burhan fotojurnasli AP menceritakan saat mengejutkan melihat Dubes Rusia dibunuh di depan matanya
AP fotografer, Burhan Ozbilici berhenti di sebuah galeri seni di Ankara, Turki untuk mengambil beberapa foto dari Duta Besar Rusia Andrei Karlov karena letaknya galeri ini ada didekat kantornya. Pameran yang bertajuk ‘Dari Kaliningrad ke Kamchatka, dari mata wisatawan’ memang sedianya dihadiri oleh mendiang Dubes Karlov.
Saat memberi kata sambutan dari Dubes Karlov , seorang pria dalam setelan gelap dan dasi mengeluarkan pistol. Burhan mengira bahwa pria bersenjata itu adalah bagian dari suasana teatrikal pembukaan pameran. Beberapa shot foto dari Burhan sebelum kejadian penembakan masih merekam foto penembak berdiri tepat dibelakang korbannya.
Dia baru tersentak kaget ketika pria bersenjata itu mulai menembaki Dubes Karlov, orang-orang menjerit dan melarikan diri tapi fotografer memaksa diri untuk tetap tenang dan mengambil foto. Tubuh duta besar tergeletak di lantai, hanya beberapa meter dari posisi Burhan berdiri. Burhan mengaku awalnya tidak bisa melihat darah dilantai, ia menduga kroban mungkin telah ditembak dibelakang.
“Aku bisa kabur tanpa membuat foto apapun,” tulisnya. “Tapi aku tidak akan memiliki jawaban yang tepat jika orang kemudian bertanya kepada saya? Kenapa kau tidak mengambil gambar?” kata Burhan Ozbilici.