Jayapura, reportasenews.com – Sebanyak 33 Warga Kabupaten Nduga yang merasa ketakutan dan ke merauke akhirnya dapat kembali ke kabupaten jayawijaya dan ke nduga untuk hidup normal karena nduga sudah aman.
Depius telegen, Pegawai Kabupaten Ndunga yang ikut daam rombongan masyarakat dari Nduga ke Merauke mengatakan, akibat dari Ulah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang menembak pesawat Dimonim Air dan membunuh satu keluarga warga sipil mengakibatkan Aparat keamanan harus turun tangan untuk mengendalikan kebrutalan KKB di kabupaten Nduga tersebut. Karena jika tidak, dipastikan korban dari masyarakat sipil lainya akan bertambah.
Saat ditemui di merauke, Depius Telenggen mengatakan, awalnya, kami ingin ke wamena untuk mengikuti Pemilihan Bupati di Wamena, namun saat kami hendak keluar, bersamaan dengan kejadian penembakan pesawat Dimonim Air dan juga pembunuhan terhadap satu keluarga oleh KKB, sehingga digiring oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab sebagai pengungsian.
“Kami bukan pengungsi, saya bersama 33 warga dari Nduga akan mengikuti pilkada di Wamena,” ungkapnya.
Lebih lanjut katanya, bahwa mereka meninggalkan Nduga bersamaan dengan kejadian pembantaian warga sipil oleh KKB, sehingga kami dikatakan sebagai pengungsi oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, dirinya dan beberapa warga sebagian besar adalah ASN Pemda Nduga.
Dia bersama warga lainnya akan berangkat ke Wamena karena keluarga dan tempat tinggal mereka di Wamena.
Di tempat yang berbeda, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Merauke, Herman Gebze, S.ST mengatakan, mereka yang datang dari kabupaten Nduga difasiltasi ke Wamena. Mewakili pemerintah daerah kabupaten Merauke, para warga dari Nduga disambut dengan baik dan diberikan pelayanan baik dari dinas sosial, TNI dan Polri.
“Saya berterima kasih kepada pihak TNI yang dibantu oleh POLRI karena telah meberikan pesawat herkulesnya untuk melayani masyatakat Nduga dari merauke ke Wamena”, Ungkap Herman Gebze.
Hal senada juga disampaikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Merauke Drs. Daniel Pauta, bahwasanya, mereka yang datang dari kabupaten Nduga adalah Orang Asli Jayawijaya yang ingin pulang kampung untuk mengikuti Pilkada di Wamena.
Sekda menambahkan, mereka meninggalkan Nduga juga disebabkan adanya teror yang dilakukan oleh KKB. Mereka perlu diberikan pelayanan yang baik karena berkaitan dengan psikologi mereka atas ancaman yang dilakukan oleh KKB terhadap mereka.
Mewakili Pemerintah, dirinya bersama TNI-POLRI selalu melayani masyarakat dengan hati yang tulus.
Mereka yang datang dari Kabupaten Nduga Kami layani dengan baik. Ini adalah bagian dari pelayanan pemerintah terhadap masyarakat, tutup Sekda Merauke, Drs. Daniel Pauta. ( riy )
Komentar