Menu

Mode Gelap

Internasional · 26 Apr 2017 13:00 WIB ·

Pemerintah Cina Larang “Etnis Minoritas” Xinjiang Pakai 29 Nama Muslim


					Beijing tidak segan menghantam muslim Xinjiang apabila mecoba melawan kebijakan pusat/ india Perbesar

Beijing tidak segan menghantam muslim Xinjiang apabila mecoba melawan kebijakan pusat/ india

Cina, reportasenews.com – Cina termasuk negara komunis yang keras menginjak hak asasi warganya, bahkan untuk pemberian nama anakpun diatur dengan tangan besi.

Propinsi Xinjiang yang dikenal sebagai wilayah basis muslim terbesar didaratan Cina telah dilarang memakai 29 nama berciri Islam kepada anak mereka. Suku Uighur yang juga muslim termasuk yang menjadi target pelarangan. Muslim disana disebut sebagai “etnis minoritas” oleh pemerintah pusat.

Dua puluh sembilan nama, yang umum digunakan oleh penduduk Uighur yang mayoritas penduduknya berada di wilayah barat laut, disebutkan dalam dokumen tersebut, yang berjudul ‘Aturan Penamaan untuk Etnis Minoritas’ dan dikeluarkan pada hari Rabu lalu, menurut Channel NewsAsia.

Nama dengan makna religius yang kuat seperti Islam, Alquran, Mekah, Imam, Saddam, Haji, dan Medina, serta nama-nama yang memiliki “konotasi perang suci Jihad, atau nama yang mendrong kemerdekaan misal “Xinjiang merdeka”, termasuk dalam daftar dilarang, demikian ulas Radio Free Asia (RFA) melaporkan, mengutip perkataan seorang petugas polisi.

Namun, nama yang lebih netral masih diperbolehkan.

Jika orang tua melanggar keputusan, maka anak-anak mereka tidak akan terdaftar dalam sistem rumah tangga pemerintah yang dikenal sebagai ‘hukou’, yang menyediakan akses ke layanan sosial, seperti perawatan kesehatan dan pendidikan, pejabat tersebut menambahkan kepada media RFA.

Pada bulan Maret, sebuah keputusan serupa melarang “penamaan anak-anak untuk melebih-lebihkan semangat religius,” namun tanpa menjelaskan rinciannya.

Keputusan baru tersebut muncul setelah pihak berwenang China melarang janggut dan kerudung yang tampak “abnormal” di tempat umum, menyebarkan “gagasan ekstremis,” dan menikahi sesuai dengan ritus keagamaan.

Larangan yang dikenakan mengikuti garis pemerintah untuk berjuang melawan ekstremisme religius. Kegiatan keagamaan dan separatis yang ilegal di wilayah ini dengan populasi Muslim yang terus meningkat secara konsisten menjadi perhatian utama Beijing.

Orang Uighur secara tradisional mempraktikkan Islam Sunni, yang dianggap sebagai bentuk agama moderat. Namun, beberapa sudah mulai mengikuti praktik yang lebih meluas di Arab Saudi atau Pakistan, seperti wanita yang mengenakan jilbab penuh. Beijing tampaknya gerah dan menekan kelompok minoritas ini. (Hsg)

Pengawasan Beijing atas muslim Xinjiang/ MuslimVillage

Pengawasan Beijing atas muslim Xinjiang/ MuslimVillage

Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Relawan Covid-19 Rela Wakafkan Hidupnya Demi Bantu Sesama

21 April 2025 - 09:04 WIB

CBA : Copot Semua Jajaran Direksi dan Dewan Komisaris Bank DKI !

17 April 2025 - 08:55 WIB

DPR RI akan Bongkar Salinan Putusan Mahkamah Agung Palsu !

15 April 2025 - 08:54 WIB

Penggelapan Jaminan 452 Hektar, Siapa Berbohong ? BI atau Kemenkeu ?

23 Maret 2025 - 13:49 WIB

Kemenkeu, Sri Mulyani dan Gubernur BI, Perry Warjiyo. (foto. Ist)

Mengawali Masa Siaga Ramadhan, PLN UIT JBT Lakukan Audiensi dengan BPN, Perkuat Kolaborasi Pengamanan Aset

13 Maret 2025 - 20:20 WIB

Membedah Kontroversi Putusan Mahkamah Agung No. 1688 dan Pidato Presiden Prabowo

25 Februari 2025 - 07:45 WIB

Trending di Hukum