Jakarta, reportasenews.com-Perang melawan berita palsu (hoax), menjadi agenda pemerintah yang sedang digarap. Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto mengatakan pemerintah segera mempercepat pembentukan Badan Cyber Nasional.
Badan ini akan menjadi payung kegiatan cyber secara nasional.
Saat ini di Kementerian Pertahanan terdapat Cyber Defence, Badan Intelijen Negara memiliki Cyber Intelligence, dan kepolisian memiliki Cyber Security. “Mereka tetap ‘jalan’, tapi ini satu badan cyber yang memayungi dan mengkoordinasikan itu semua,” kata Wiranto di kantornya di Jakarta.
Meski begitu, pemerintah belum memiliki Cyber E-Commerce. “Nanti masuk wilayah itu,” ujar Wiranto.
Pemerintah juga menargetkan sistem e-voting yang digunakan untuk pemilihan umum, sehingga sengketa pemilu bisa diminimalkan. “Kalau sudah ke sana nanti kita enggak perlu hitung manual.”
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menambahkan, banyaknya berita hoax melalui media sosial memperkuat pembentukan badan ini.
“Putusannya dibentuk tim dipimpin oleh Menkopolhukam,” tutur Rudiantara.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menegaskan pemerintah tak akan ragu menutup portal berita yang isinya menghasut. Sebab, penyebaran materi kebencian dapat merusak moral bangsa.
“Saat ini sudah ada 700 ribu situs yang kami tutup. Kami memang melakukan treatmen tertentu media online yang bertentangan dengan peraturan pemerintah. Jadi tidak ada kaitannya secara langsung dengan aksi demo 4 november lalu,†kata Rudiantara kepada reportasenews.com, di Dewan Pers.
Menurutnya, pengawasan dan penutupan media online yang abal-abal itu, akan melibatkan civil society lainnya. Karena upaya pengawsan media-media online tidak bisa terus menerus dengan pendekatan regulasi.
Media abal-abal adalah media yang tidak jelas pengelolanya, tidak ada penanggungjawab, tidak memiliki alamat jelas dan tidak berbadan hukum.
“Media online yang jelas akan dibina oleh Dewan Pers dengan pendekatan jurnalistik, Saya yakin media massa yang benar itu mematuhi kode etik jurnalistik, †tukasnya.