Pasuruan, reportasenews.com – Puluhan desa di beberapa kecamatan di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, hingga saat ini mulai mengalami krisis air akibat musim kemarau. Selain penanganan tanggap darurat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan telah berupaya mengatasinya secara permanen melalui program Pengadaan Pipanisasi Air Bersih (PPAB) dan difokuskan pada pemanfaatan mata air secara optimal.
Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat mulai melakukan distribusi terhadap desa yang mengalami krisis air bersih tersebut. “Penanganan tanggap darurat tetap dilakukan. Upaya permanen tahun ini dilakukan besar-besaran. Fokusnya dengan memanfaatkan mata air secara maksimal dan dipadukan dengan lainnya,” papar Bupati Pasuruan, M Irsyad Yusuf, Kamis (7/9).
Saat ini, sebanyak 12 desa di tiga kecamatan, mengalami krisis air. Bukan hanya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari. Air baku yang dibutuhkan untuk lahan pertanian juga krisis. Untuk krisis air bersih, BPBD telah melakukan upaya tanggap darurat dengan mengirimkan pasokan air ke 12 desa itu. “Distribusi air sudah dilakukan, “ungkap Kepala BPBD Kabupaten Pasuruan, Bakti Jati P.
Dikatakannya, sesuai kebutuhan dan permintaan memang sejak Agustus lalu mengalami peningkatan akan permintaan di desa yang menbutuhkan berkoordinasi melalui kecamatan. “Ada 12 desa di Kecamatan Lumbang, Lekok dan Winongan yang kebutuhan airnya sudah dipasok. Sedangkan untuk kebutuhan air baku, upaya penanganan permanen juga terus dilakukan,” beber dia.
Sementara, Manajer Area USAID (United States Agency for International Development ) Iwins Kabupaten Pasuruan, M Dardiri, berharap agar Pemkab Pasuruan, menghindari pengeboran. Lantaran Kabupaten Pasuruan dikenal sebagai daerah cekungan air dengan banyak mata air.
“Tinjauan di lapangan, banyak mata air yang belum dimanfaatkan secara optimal,” jelas Dardiri.
Menurut dia, pemanfaatan mata air secara optimal, akan mengubah dan menarik minat warga untuk melakukan konservasi lingkungan, agar mata air tidak mati atau mengecil. Pengadaan air bersih di Kabupaten Pasuruan pada tahun-tahun sebelumnya, dinilai mubadzir. Lantaran lebih banyak dilakukan dengan pengeboran dan justru tidak mengucurkan air karena titik koordinatnya kurang tepat.
Kepala Bidang Sanitasi dan Air Bersih Dinas Permukiman Kabupaten Pasuruan, Ikhwan Adi, menyampaikan pihaknya konsentrasi pada pemanfaatan mata air.
“Kami prioritaskan pada pemanfaatan mata air secara maksimal. Juga upaya penyadaran terhadap masyarakat untuk menjaga dan melakukan konservasi lingkungan. Makanya kami berharap bantuan banyak pihak untuk mendampingi warga,” ujar Ikhwan Adi.
Pada 2017 ini, ada puluhan lokasi pengadaan air bersih di Kabupaten Pasuruan. Selain anggaran alokasi APBD, Kabupaten Pasuruan juga mendapatkan bantuan sebesar Rp 40 miliar untuk beberapa desa yang berada di atas Umbulan, Kecamatan Winongan, dari kompensasi keberadaan proyek SPAM Umbulan yang sesuai mekanisme airnya akan didistribusikan ke lima daerah di Jawa Timur. (abd)