Pasuruan, reportasenews.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, Jawa Timur, menghabiskan anggaran dari APBD Tahun 2016 yang mencapai Rp 3,477 Miliar untuk membangun sebuah museum Muhammad Cheng Hoo yang berada di Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
Pembangunan gedung cukup mewah tersebut dianggarkan melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Pasuruan.
“Pembangunan museum muhammad cheng hoo itu diperkirakan akan selesai pada tanggal 20 Pebruari 2017. Pembangunannya mulai bulan agustus 2016 dan saat ini tingga finishingnya saja. Desainnya memang mirip sekali dengan masjid cheng hoo, begitu juga dengan perpaduan warna, “kata Kepala Disbudpar Kabupaten Pasuruan, Trijono Isdijanto, Kamis (25/1).
Menurutnya, keberadaan museum tersebut akan melengkapi arena wisata religi masjid Muhammad Cheng Hoo yang masih satu lokasi. Sebelum mengisi museum dengan segala temuan maupun koleksi budaya asli dari Kabupaten Pasuruan, pihaknya terlebih dulu akan melakukan kajian secara mendalam dengan beberapa pihak, mulai dari Perguruan Tinggi (PT) hingga kalangan tokoh budaya alias seniman dan budayawan.
“Kita akan mengumpulkan apa saja sisa-sisa dari peninggalan di Kabupaten Pasuruan yang masih ada. Dalam hal ini peninggalan yang mempunyai sejarah berkaitan dengan keberadaan kabupaten pasuruan. Setelah itu kita kaji dan kita pastikan bahwa temuan itu adalah benar ada di kabupaten pasuruan. Barulah kalau sudah, maka akan langsung kita tempatkan di museum ini, ”imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Pasuruan, Irsyad Yusuf mengungkapkan bahwa museum Muhammad Cheng Hoo menjadi satu alternatif tujuan wisata sejarah di Kabupaten Pasuruan, khususnya bagi para kolektor benda-benda bersejarah maupun pecinta dunia arkeolog untuk bersama datang ke Kabupaten Pasuruan guna mendukung langkah Pemkab Pasuruan dalam menjaga sisa-sisa peninggalan nenek moyang.
“Museum ini baru pertama kali yang ada di kabupaten pasuruan. Dengan harapan nantinya akan banyak hal-hal baru yang akan kita rencanakan untuk mengembangkan museum ini. Bisa dari catatan-catatan jaman dahulu, batu-batu, keramik, sampai dengan benda-benda yang bernilai sejarah dari peninggalan kerajaan yang ada di kabupaten pasuruan akan kita kaji dan di tempatkan di museum ini, ”beber Irsyad. (abd)