Pasuruan, reportasenews.com – Warga Kelurahan Grati Tunon dan Desa Kalipang, Kecamatan Grati, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, menyesalkan sikap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pasuruan, khususnya Dinas PU Bina Marga yang dianggap tak peduli atas ambrolnya jembatan di Kali Kulon.
Jembatan Kali Kulon yang menjadi penghubung dua dusun yakni Dusun Krikilan, Kelurahan Grati Tunon dan Tegalan, Desa Kalipang, ambrol sejak tiga pekan lalu akibat banjir.
Jembatan terbuat dari bambu yang dibangun oleh warga setempat sejak beberapa tahun lalu, ambrol diduga akibat kurang kuat penahan jembatan. Akibatnya, jembatan tergerus dan terseret derasnya arus sungai berkedalaman 7 meter itu.
Jembatan sepanjang 15 meter dan lebar 1,5 meter tersebut, selama ini menjadi tumpuan bagi warga untuk menuju ke dua desa tersebut.
“Sejak ambrolnya jembatan, kami terpaksa harus memutar sejauh 5 kilometer untuk beraktivitas. Anak-anak sekolahpun jadi sering terlambat masuk sekolah karena kejauhan. Bahkan saat hujan deras, anak-anak kami sering tidak masuk sekolah karena khawatir jembatan ambrol lagi saat anak-anak melintasi jembatan,“ kata Mukhdor, warga Desa Grati Tunon, saat di lokasi, Senin (13/2).
Sejak kejadian itu, warga sudah melayangkan surat ke pihak desa yang diteruskan ke Kecamatan Grati dan dinas terkait. Namun tidak ada respon sama sekali.
Lantaran tidak ada respon dari pemerintah setempat, sehingga berdasarkan hasil musyawarah warga kedua dusun tersebut berinisiatif untuk membangun kembali jembatan itu dengan menggunakan dana swadaya antar warga.
“Kami sudah menunggu cukup lama. Padahal kami membutuhkan jembatan baru, tapi gak direspon, “katanya.
Urunan dana dengan semampunya warga sekitar, akhirnya mewujudkan dengan mulai dibangunnya jembatan semi permanen secara swadaya warga. Bahkan sejak dua hari ini, warga bergotong royong membangun kembali jembatan dengan menggunakan bahan besi dan bambu. Meskipun sedang musim hujan, warga menargetkan jembatan selesai dalam waktu satu minggu.
Warga sekitar berharap agar Pemkab Pasuruan memberikan perhatian penuh terhadap permasalahan tersebut. Kepala Dinas PU Bina Marga Kabupaten Pasuruan, Hari Apriyanto mengatakan, pihaknya tetap akan memberikan bantuan.
“Semua harus melalui proses dan begitu minta harus dibangun, ya gak bisa,”jelas Hari.(abd)