Langkat, Reportasenews – Maraknya pertambangan galian material sungai di Kecamatan Bahorok, kabupaten Langkat, Sumatera Utara setahun belakangan ini meresahkan warga setempat.
Seperti di sungai pantai Kuancan, pantai Ares dan pantai Rambe, keseluruhan adalah aliran sungai Bahorok, Bukit Lawang, kegiatan penambangan menggunakan alat berat untuk mengeruk material batu dan pasir disepanjang enam kilometer.
Tidak hanya itu, penambangan juga membuat jalan sepanjang bantaran sungai, untuk melintasnya truk truk tronton mengangkut material.
Di lokasi terlihat jelas dua alat berat bekerja mengeruk dalamnya sungai mengambil material batu dan pasir untuk dimasukkan kedalaman truk truk yang sudah mengantri, pada Jumat (12/3/2021)
Lokasi penambangan adalah aliran sungai Bahorok, objek wisata Bukit Lawang.
Menurut warga Desa Timbang Lawan mereka sudah resah adanya aktivitas tersebut dikarenakan berakibat akan kembali terjadinya banjir.
Menurut warga sekitar penambangan ini milik oknum JG, hasil penambangan akan dikirim ke perusahaan Hutama Karya Aston, tidak jauh dari lokasi penambangan.
“Akibat dari Galian C tersebut bisa merusak lahan perkebunan sawit warga sepanjang bantaran sungai, juga mengakibatkan abrasi serta merusak aliran sungai dikarenakan tidak ada keindahan bebatuan yang besar sebagai objek wisata, khusus Arum jeram” ujar salah seorang warga yang enggan disebut namanya,
Saat awak media ingin mengambil gambar dilokalisasi, salah seorang orang yg sudah berumur, marah marah dan memaki dengan ucapan kotor, walau awak media sudah mengenalkan diri.
“Jangan kau mengambil gambar disini, kau pikir hebat kali kau wartawan, kau tulis yang besar tentang ini tidak pernah takut saya, kami melakukan ini sudah ada ijin dari Gubernur, sepanjang 6 kilometer,” katanya dengan berang sambil menepis Handphone Wartawan. (Prb)