Bandung, reportasenews.com-Sekali lagi, orang Indonesia akan berusaha mendaki puncak tertinggi di kawasan selatan dunia. Adalah The Women of Indonesia Seven Summits Expedition Mahitala Unpar (WISSEMU), yang terdiri dari dua orang wanita ini akan melakukan pendakian kelima ke Gunung Vinson Massif (4.892 mdpl) Antartika.
Setelah berhasil mendaki Puncak Aconcagua (6.961 mdpl) Februari tahun 2016 lalu, Fransiska Dimitri Inkiriwang (23) dan Mathilda Dwi Lestari (23) menaruhkan nyawanya untuk mendaki gunung es yang suhunya rata-rata di bawah 40 derajat Celcius di bawah nol itu.
Sebelumnya,mereka berhasil menaklukan Gunung Carstensz Pyramid (4.884 mdpl) pada 13 Agustus 2014, Gunung Elbrus (5.642 mdpl) 15 Mei 2015, Gunung Kilimanjaro (5.895 mdpl) pada 24 Mei 2015.
Jika berhasil mencapai Vinson Massif, berarti mereka tinggal selangkah lagi menggelar pendakian di Mt. Everest di Nepal.
Dimitri dan Mathilda rencananya akan berangkat dari Jakarta menuju Santiago, Chile pada Rabu 21 Desember 2016. Kemudian, tim akan bermalam selama lima hari sebelum melanjutkan ke Punta Arenas yang merupakan kota terakhir sebelum pendakian dimulai.
“Pendakian nanti dimulai dari Vinson Base Camp tanggal 1 Januari 2017. Perjalanan ke puncak itu sekitar tiga harian,” kata Dimitri dalam jumpa pers di Gedung Rektor Unpar, Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Senin (19/12).
Diakui wanita berambut panjang ini, pendakian gunung kelimi tersebut memiliki medan lebih berat dari empat pendakian sebelumnya. Sebab, Gunung Vinson Massif memiliki suhu lebih ekstrim. Sehingga, akan membutuhkan tenaga yang lebih besar.
“Ini menantang karena di antartika memiliki suhu paling tinggi di dunia. Vinson Massif suhu paling dingin itu mencapai -40 derajat celsius,” ucapnya. (vit)