Jakarta, reportasenews.com-Kegiatan pendakian gunung yang sedang marak di Indonesia, perlu mendapat perhatian dari semua pemangku kebijakan. Soalnya selain ancaman kecelakaan dari kegiatan itu, juga dampak buruk dari pembuangan sampah para pendaki juga membuat kehidupan alam terganggu.
Organisasi pendaki gunung Top Ranger And Mountai Pathfinder (TRAMP) kembali mengajak para pendaki melakukan aksi bersih sampah di Kawasan Taman Nasional Gunung Gede-Pangrango pada 28-29 Oktober mendatang.
“Kegiatan ini bertepatan dengan Sumpah Pemuda, kami memang ingin mengingatkan kembali para pendaki semangat kebangsaan yang dirintis. Dulu sih soal melawan penjajah, sekarang kan hal paling mendasar dalam pendakian yakni peduli konservasi lingkungan dengan tidak membuang sampah di gunung,” kata Heri Sugianto, ketua pelaksana pendakian Sumpah Pemuda TRAMP, kepada reportasenews.com.
Menurut Heri, kegiatan pendakian gunung ini terbuka untuk umum terutama kepada pendaki yang peduli terhadap konservasi.
“Banyak pendaki gunung, tapi kami lebih menekankan yang peduli dengan soal-soal konservasi yang masih terus dikampanyekan oleh pemerintah,” tutur Heri yang kerap dipanggil nama gunungnya Dogher.
Acara pendakian Sumpah Pemuda ini sudah dilaksanakan oleh TRAMP sejak tahun 1983, untuk mengenang pendaki yang tewas di gunung. Semangat perintisan pendakian gunung itu, tidak boleh padam hanya berubah sesuai tuntutan zaman.
Pendakian ini juga mendapat dukungan dari Kepala Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, produsen peralatan pendakian REI dan CONSINA serta jam tangan LUMINOX. (tata)