Jakarta, reportasenews.com- Penolakan pihak imigrasi Hong Kong masuknya Ustaz Abdul Somad ke wilayah mereka, masih menjadi misteri.
Pihak imigrasi Hong Kong hingga kini belum memberi alasan kenapa mereka menolak Ustaz Abdul Somad masuk. Namun Ustaz Abdul Somad sendiri menilai otoritas Hong Kong termakan isu soal terorisme. Tanpa mengklarifikasi lebih lanjut mereka langsung menolak dia masuk ke Hong Kong.
Padahal tak ada hal-hal mencurigakan saat mereka memeriksa Ustadz Abdul Somad. Tidak ditemukan foto, dokumen atau bukti apa pun yang terkait dengan tindak terorisme.
Ustaz Abdul Somad membeberkan peristiwa Sabtu (23/12) tersebut. Pukul 15.00 WIB, dia sampai di Bandara Hong Kong. Sudah ada beberapa petugas yang langsung memisahkan dia dan dua pengiringnya.
“Mereka meminta saya buka dompet. Membuka semua kartu-kartu yang ada. Di antara yang lama mereka tanya adalah kartu nama Rabithah Alawiyah (Ikatan Habaib). Saya jelaskan. Di sana saya menduga mereka tertelan isu terorisme. Karena ada logo bintang dan tulisan Arab,” kata Ustadz Abdul Somad.
Para petugas itu menanyakan identitas, pekerjaan, pendidikan, keterkaitan dengan ormas dan politik. Ustadz Somad menjelaskan bahwa dia seorang pendidik Muslim yang sekolah di Mesir dan Maroko.
“Lebih kurang 30 menit berlalu. Mereka jelaskan bahwa negara mereka tidak dapat menerima saya. Itu saja. Tanpa alasan. Mereka langsung mengantar saya ke pesawat yang sama untuk keberangkatan pukul 16.00 WIB ke Jakarta,” katanya.
Ia menilai pasti ada hikmah di balik peristiwa tersebut. Ustadz Abdul Somad juga meminta maaf pada para TKI yang mengharapkan kehadirannya untuk berceramah.
“Mohon maaf tidak terhingga buat sahabat-sahabat pahlawan devisa negara di Hong Kong,” tulisnya. (tat)