GROBOGAN, REPORTASE – Kawanan spesialis pencuri motor yang satu ini cukup baik hati. Kendati berpeluang mendaptkan banyak sasaran, namun pria bernama Agus Setiawan (34) alias Pedro, mengaku dalam satu hari hanya cukup mencuri satu motor.
Meski baik hati, namun karena tindakan yang dilakukan adalah tindakan kriminal melawan hukum, Agus harus berurusan dengan polisi.
Pecatan TNI dari kesatuan 410 Alugoro, Blora Jawa Timur yang tidak disiplin dan kerap melakukan pelanggaran di internal TNI ini harus merintih kesakitan setelah ditembus timah panas petugas.
“Kami mencuri tidak banyak, sehari hanya ambil satu motor setelah itu berhenti,” ujar tersangka Agus Setiawan, Rabu (30/11).
Menurut Agus tindakannya dilakukan lantaran sudah tidak menjadi anggota TNI untuk menutup kehidupan sehari-hari.
“Saya disersi karena tidak berangkat kerja sejak tahun 2012,” tambahnya.
Bermodalkan kunci T bersama kawanannya, hanya butuh satu menit untuk mendapatkan motor sasarannya.
“Curi 1 motor ya kurang dari 1 menit,” tambahnya saat menerangkan pencurian kepada Kapolres Grobogan AKBP Agusman Gurning dan Perwira Polisi Lainnya.
Selama beberapa waktu beraksi, Agus yang juga pernah mengajak Juw (44) rekannya yang masih aktif dinas di TNI di Blora, sudah mengambil dan menjual sebanyak 13 unit motor curian.
Lantaran terlibat pencurian, Juw yang masih aktif diserahkan dan penyelidikannya ditangani jajaran Pomdam Blora.
“Barang saya jual ke Kucing (Ahmad Faizin) satu motor antara Rp 2 juta-Rp 2,5 juta,” jelas agus.
Sementara itu, Ahmad Faizin alias Joker Moto Kucing, penadah asal desa Ronggomulyo, RT 6, RW 1, Kecamatan Sumber, Kabupaten Rembang, mengaku sudah membeli sekitar 10 motor curian dari Agus.
“Pas jual beli kami ketemu di Pati. Pas transaksi di Pantura terkadang Agus sendiri yang datang kadang orang lain,” tambahnya.
Motor curian yang dibeli dari pemetik, kemudian dijual kembali dengan harga ke pemakai dengan keuntungan per unit Rp 500 ribu.
“Saya mendapatkan keuntungan 500 ribu per unit,” akunya.
Pencurian di wilayah Grobogan, lebih didominasi kendaraan milik petani yang sedang diparkir di pinggir jalan untuk ditingal bercocok tanam di sawah.
“Pencurian didominasi di kota Purwodadi yang memang lebih padat penduduk. Kita himbau warga untuk menambah kunci pengaman,” terang  Kapolres AKBP Agusman Gurning. (AEP)