PROBOLINGGO, RN.COM – Ratusan santri padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi, hingga kini (24/9) masih setia menghuni tenda kebesaran padepokan. Mereka tetap setia menanti dan mengabdi kepada maha gurunya.
Banyaknya tenda yang berdiri di area padepokan yang terbuat dari bambu dan beratap terpal tersebut ditempati santri Dimas Kanjeng dari berbagai daerah bahkan dari luar Jawa.
Meski kerap diterpa hujan, namun para santri tak menghiraukan, mereka tetap dengan pendiriannya, yakni menunggu kedatangan maha gurunya Dimas Kanjeng kembali ke padepokan.
Tenda-tenda tersebut berdiri di sisi kiri dan belakang rumah guru besarnya. Dalam kesehariannya, para santri itu melakukan aktifitas seperti biasanya yakni mengaji, shalat dan istighosah.
Dikatakan Ahmad (47) salah seorang teman bermain Dimas Kanjeng, bahwa Dimas Kanjeng, adalah manusia biasa yang tak punya kelebihan.
“Saya teman bermain Dimas Kanjeng sejak kecil, bahkan satu sekolah. Sosok Dimas Kanjeng, ini dulu polos dan biasa saja orangnya. Saya juga heran dengan sosok Dimas Kanjeng yang sekarang ini,”jelas Ahmad, kepada wartawan Sabtu (24/9).
Sedangkan ratusan santri ini masih yakin bahwa guru besarnya tidak bersalah dan bukan sosok pembunuh yang dituduhkan kepadanya.
Saat ini, petugas dari kepolisian Polres Probolinggo dan satuan Brimob, masih berjaga-jaga di padepokan, untuk menjaga rumah dan ruangan yang dipasang garis polisi. (fiq)