Jakarta, reportasenews.com – Perubahan iklim yang terjadi di Indonesia merupakan dampak akibat penggunaan kertas yang berlebihan dan juga tidak terkontrol, sebab mengkonsumsi kertas yang sangat berlebihan akan memicu kegundulan hutan serta ketersedian air dan pemanasan global.
Permasalahan tersebut seperti dibahas dalam seminar memperingati Hari Bumi, di Aula DR. Ir. Soekarno Universitas Bung Karno oleh Marhaen Pencinta Alam (MARPALA UBK), Kamis (4/5).
Drs. Sudaryanto selaku pemateri dari Indonesia Climate Change Trust Fund (ICCTF) mengajak mahasiswa Universitas Bung Karno untuk lebih sadar dalam mengkonsumsi penggunaan kertas kertas.
“Hampir seluruh aktivitas perkantoran dan juga kehidupan manusia tidak terlepas dari kertas, tisu, kardus, dan lain-lain. Semakin tinggi dalam mengkonsumsi kertas menuntut juga terhadap penebangan pohon yang lebih meningkat,” ujar Sudaryanto.
Sudaryanto menambahkan, setiap tahun lebih dari 300 juta ton penggunaan kertas di dunia, di Indonesia produksi kertas mencapai 13 juta ton naik 8,3 persen dari tahun lalu yang hanya 12 juta ton .
Mendaur ulang 1 ton kertas sama dengan menyelamatkan 17 pohon, satu pohon dapat memenuhi kebutuhan bernafas 2-3 orang serta menyelamatkan 682,5 galon minyak, dan 7.000 galon air.(san)