Jakarta, reportasenews.com-Penulis buku “Jokowi Undercover†Bambang Tri alias BT, khawatir dengan keselamatan dirinya. Sejak ditahan di Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta, ia merasa tidak aman.
Kekhawatiran itu diungkapkan kakak BT, Bambang Sadono ketika berhasil menjenguk adiknya.
“Ia  khawatir ada pihak-pihak tertentu yang mengancam keselamatannya,†kata Bambang Sadono, Jumat, 6 Januari 2017.
Sejak 30 Desember 2016, penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono, ditahan di Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta. Setelah sempat beberapa kali gagal menjenguk, keluarga Bambang Tri diperbolehkan bertemu dengan pria asal warga di Dusun Jambangan, Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Blora, Jawa Tengah.
Saat ditanya apakah sudah ada indikasi ancaman, Bambang menyatakan belum ada.
“BT (Bambang Tri) hanya khawatir,†kata Bambang Sadono, yang juga anggota Dewan Perwakilan Daerah asal Jawa Tengah.
Karena khawatir akan keselamatannya, Bambang Tri ingin segera menunjuk pengacara untuk mendampinginya.
Bambang Tri Mulyono ditahan polisi karena dianggap menebar banyak kebohongan yang menimbulkan kebencian lewat buku Jokowi Undercover, termasuk tudingan bahwa Presiden Joko Widodo merupakan keturunan komunis.
Bambang Tri ditahan polisi di Blora, lalu dibawa ke Rumah Tahanan Kepolisian Daerah Metro Jaya, Jakarta. Sehari-hari, Bambang Tri bertempat tinggal di Dusun Jambangan, Desa Sukorejo, Kecamatan Tunjungan, Blora, Jawa Tengah.
Mabes Polri menyakini buku yang ditulis BT hanya mencari sensasi saja.
â€Motif tersangka sebagai penulis hanya berdasarkan keinginan untuk membuat buku yang menarik perhatian masyarakat,†ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rikwanto.
“Tersangka tidak memiliki dokumen pendukung sama sekali terkait dengan tuduhan pemalsuan data Bapak Jokowi saat pengajuan sebagai calon presiden di KPU (Komisi Pemilihan Umum) pusat,†tutur Rikwanto. (bud/tam)