Pasuruan, reportasenews.com – Baliho berukuran besar yang bergambar beberapa ulama yang berada di sisi utara Masjid Manarul, di Jalan Raya Kelurahan Gempeng Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, yang diturunkan paksa oleh kader GP Ansor Bangil, Kamis (2/3), sore, menuai reaksi dari pihak tertentu. Bahkan pihak itu menyayangkan karena gambar tersebut adalah gambar Ulama.
GP Ansor melakukan penurunan baliho yang berada pinggir jalur Pantura tersebut, beralasan karena dianggap tata letak pemasangan gambarnya tidak tepat. Tentu saja atas aksi yang dianggap sepihak tersebut, juga menimbulkan pro dan kontra di masyarakat Bangil. Sehingga ada pihak yang menyesalkan atas aksi yang dilakukan kader Ansor dan anggota Banser Bangil.
Menanggapi kejadian itu, Hussien salah satu koordinator Ar-Riyad Bangil, saat dikonfirmasi mengaku kecewa dengan adanya penurunan baliho. “Kami belum tahu persis alasannya. Menurut kami gambar itu tidak ada masalah, karena pemasangannya tidak mengganggu para pengguna jalan dan merupakan salah satu gerakan untuk membela Islam, ulama dan bangsa ini, ”ucapnya .
Terkait persoalan itu, pihaknya akan menggelar rapat dengan seluruh komponen yang ada atas tindakan yang dilakukan oleh massa Ansor dan Banser tersebut. “Entah itu musyawarah atau berlanjut pada proses hukum. Hal tersebut menunggu dari hasil rapat yang akan kami gelar nantinya, ”papar Husien, pada sejumlah wartawan.
Sementara itu, Ketua GP Anshor Bangil Saad Muafi membenarkan aksi penurunan baliho ukuran besar itu. “Kami menurunkan baliho itu, karena gambar Rais Aam PBNU, KH Ma’ruf Amin justru letak gambarnya berada dibawahnya gambar Habib Rizieg. Ini nyata-nyata sudah pelecehan terhadap Ulama dan marwah NU. Makanya kami turunkan, “tegasnya saat dihubungi, Jumat (3/3) siang.
Muafi menjelaskan, bahwa sebelum baliho itu diturunkan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak yang memasangnya, Sat Pol PP, Kecamatan Bangil dan Intelkam Polres Pasuruan. Bahkan DPRD setempat yang dimintai pendapat, juga tak ada reaksi sama sekali. Lantaran tidak ada jawaban yang pasti, sehingga dengan seluruh Banom PCNU Bangil, penurunan itu dilakukan berdasar sikap tegas Ansor.
Terkait adanya pihak yang tidak sependapat atas penurunan paksa baliho dan akan menempuh jalur hukum, pihaknya menyatakan siap untuk menghadapinya dengan segala kekuatan GP Ansor. “Apapun resikonya, terkait ada pihak-pihak yang merasa dirugikan yang akan lakukan upaya hukum, tentu kami siap untuk menghadapinya. Sebab upaya persuasif dan sudah dilakukan, “pungkasnya. (abd)