Badau, Reportasenews.com – Tim Gabma (Gabungan Malaysia) yang sedang melaksanakan operasi pejagaan dan pengawasan di sepanjang perbatasan Indonesia-Malaysia di Badau – Lubok Antu, Kalimantan Barat, berhasil mengagalkan upaya penyelundupan 700 ekor burung Kacer (Copsychus saularis) ke Indonesia.
Burung Kacer digemari penghobi burung kicau karena jenis burung yang dikenal berjiwa petarung dan suaranya yang merdu jika sudah terlatih.
“Tim terbagi menjadi 3 personil dari Tentara diraja Malaysia dan 2 orang dari TNI yang dipimpin Sersan Sanusi dan Kopda Suratman, Pratu Marbawi mengamankan 1 mobil bak terbuka Strada dan 1 sepeda motor Honda Wave asal Malaysia yang melewati jalan tikus membawa 700 burung Kacer,” kata Kepala Penerangan Resort Militer 121/Alambanawai, Mayor Arm Sumaji kepada wartawan, Senin ( 30/1).
Sementara Komandan Pos Gabma Letda Inf. Anggika menjelaskan penangkapan dilakukan pada Minggu (29/1) pukul 01.00 waktu Malaysia, Tim Gabma yang dipimpin Sersan Sanusi bersama 2 orang anggota TNI dan 3 orang dari TDM melaksanakan kegiatan operasi di jalan tikus John.
Pada pukul 01.30 waktu Malaysia, satu unit sepeda Motor Honda wave bernomor polisi QAW 2775 dan 1 Toyota Hilux bernomor polisi QMP 6642 melewati jalan tikus tersebut kemudian dilaksanakan pengecekan. Dan didapati 700 ekor burung Kacer ilegal yang akan dibawa masuk menuju Indonesia.
“Tiga orang yang diamankan masing-masing berinisial Mi (47), So (38) dan Wn (46), mereka adalah pemilik burung dan pemilik kendaraan,” pungkasnya.
Untuk saat ini barang bukti berupa satu unit mobil Toyota Hi Lux QMP 6642,satu unit sepeda motor Honda Wave QAW 2775 dan 700 ekor burung kacer serta pelaku diserahkan kepada pihak Polis Malaysia Daerah Lubok antu. (ds)