Pasuruan, reportasenews.com – Perbaikan jalan yang berada di jalur Pantura Pasuruan, tepatnya di Jalan Raya Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, Jatim, dipastikan selesai lebih cepat dari waktu yang ditargetkan pada 25 Oktober nanti. Sebab, penggunaan mesin atau alat berat daur ulang aspal perbaikan jalan, membuat pelaksanaan perbaikan jalur pantura itu lebih cepat.
Penggunaan mesin atau alat berat daur ulang perbaikan jalan itu, sangat efisien untuk waktu pengerjaan, biaya maupun kekuatan jalan. “Karenanya kami perkirakan, selesainya perbaikan jalur Pantura di Raci Pasuruan, beberapa hari lebih cepat dari target 25 Oktober nanti, ” tutur Purnyoto dari Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) VIII Jatim, di lokasi, Rabu (11/10).
Menurut Purnyoto, efisiensi penggunaan mesin daur ulang bisa mencapai 30-40 persen. Untuk waktu, jika dengan metode konvensional, jarak satu kilometer dengan lebar tujuh meter, bisa memakan waktu pengerjaan selama 68 hari dengan biaya Rp 7,2 miliar. Namun dengan metode daur ulang hanya butuh 33 hari dan biaya sekitar Rp 4,5 miliar, sehingga bisa efesiensi anggaran.
Dikatakannya, dengan metode daur ulang ini, kekuatannya bisa mencapai 20 tahun untuk landasan jalan dan bisa 10 tahun untuk lapisan aspal bagian atas. Jalur Pantura Pasuruan yang diperbaiki mencapai lebih dari 1,475 km dengan lebar 14 meter. “Namun untuk panjang jalan, pengerjaannya terpisah-pisah. Karena kondisi kerusakan jalur Pantura Pasuruan itu terbagi dalam beberapa blok yang berbeda,” ungkap dia.
Kerusakan jalur Pantura di Kabupaten Pasuruan, memang sering terjadi. Selain karena usia jalan yang sudah ratusan tahun sejak penjajahan Belanda. Juga karena kondisi tanah di kawasan Raci, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan merupakan tanah gerak. Selain itu masih ditambah dengan intensitas kendaraan yang padat dengan ukuran besar yang juga menjadi kendala kerusakannya.
“Penggunaan mesin daur ulang perbaikan jalan ini, bukan hanya efisien, tapi juga ramah lingkungan. Jalan dikupas sedalam 20 centimeter dan dihaluskan untuk digunakan kembali. Tapi sebelumnya ditambah dengan batu penguat landasan yang dicampur semen dan baru pelapisan atas dengan aspal,” papar Julius Sikku, Direktur PT Gaya Makmur Surabaya selaku distributor mesin daur ulang.
Sementara, Daniel Ariyanto dari PT Ayem Mulya Indah, pelaksana perbaikan jalur Pantura mengatakan, kesulitan ditemui pada awal pengerjaan. Karena para pekerja dan seluruh teknisi, harus menyesuaikan dulu kondisi medan dan alat-alat berat yang digunakan. “Mesin daur ulang memang baru dan butuh waktu penyesuaian yang lama untuk lokasi perbaikan Jalan Raci ini. Tapi selanjutnya bisa dikerjakan dengan cepat, ”tutup Daniel. (abd)