Menu

Mode Gelap

Daerah · 18 Des 2018 19:08 WIB ·

Peringati World Environment Day, HCML Tanam 12.000 Bibit Mangrove


					Kegiatan tanam pohon mangrove yang dilakukan karyawan HCML dan warga di pantai Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Selasa (18/12/2018), pagi. (Foto : abd)
Perbesar

Kegiatan tanam pohon mangrove yang dilakukan karyawan HCML dan warga di pantai Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Selasa (18/12/2018), pagi. (Foto : abd)

Pasuruan, reportasenews.com – Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) kembali menunjukkan komitmennya untuk meningkatkan kualitas lingkungan. Setelah sukses menanam 8.000 bibit pohon mangrove di tahun 2017, kali ini HCML menanam 12.000 bibit pohon mangrove di garis pantai Desa Semare, Kecamatan Kraton, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Selasa (18/12/2018).
Kegiatan yang digelar untuk memeringati Hari Lingkungan Hidup Dunia atau World Environment Day (WED) 2018 ini didahului dengan pembersihan sampah plastik di garis pantai. Kegiatan penanaman 12.000 bibit pohon mangrove dan pembersihan sampah yang dilakukan , pagi tadi diikuti perwakilan SKK Migas Jabanusa, menejemen dan karyawan HCML, Muspika dan warga Desa Semare.
Manager HSE, Rockyanto Sasabone menagatakan, selain sebagai upaya peningkatan kualitas lingkungan hidup, mencegah meluasnya erosi dan abrasi di garis pantai, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran lingkungan hidup di kalangan pegawai HCML. Karena itu, karyawan kita libatkan dalam peringatan World Environment Day 2018 ini,” ungkapnya, pada wartawan, Selasa (18/12/2018).
Dijelaskan, kegiatan memperingati Hari Lingkungan Hidup sudah menjadi  kegiatan rutin HCML setiap tahun sejak 2014. Kegiatan sebelumnya dilakukan  di Cilebut – Bogor pada tahun 2014, pada  2015 di Cibinong – Bogor, 2016 di Kampus UI Depok, dan di tahun 2017 di lokasi sekitar Gas Metering Station (GMS) HCML yang ada di Desa  Semare, Kabupaten Pasuruan.
Vice President  Production HCML Perkasa Sinagabariang menambahkan, selain melibatkan karyawan, kegiatan menanam 12.000 bibit pohon mangrove dan membersihkan areal pantai dari sampah plastik ini juga berkerja sama dengan LSM Desa Semare yakni Kelompok Mangrove Samudra, lewat kegiatan pelestarian lingkungan hidup yang melibatkan karyawan dan warga.
“Kami berharap bisa meningkatkan hubungan baik antara SKK Migas dan HCML, sebagai pelaku industri hulu migas, dengan pemerintah dan masyarakat lokal. Teman-teman  Kelompok Mangrove Samudra tidak hanya menyediakan bibit, tetapi juga akan membantu merawat bibit mangrove ini selama satu tahun penuh agar tumbuh bagus,” tandas Perkasa.
Meski peserta kegiatan penanaman bibit mangrove dan pembersihan sampah plastik lebih didominasi oleh karyawan HCML, beberapa pejabat pemerintah dari tingkat desa sampai dengan provinsi juga diundang untuk terlibat dalam kegiatan ini.
Seperti pernah diberitakan, dalam peringatan Hari Lingkungan Hidup Dunia tahun 2017, HCML atas dukungan SKK Migas melakukan penanaman 8.000 bibit pohon mangrove. Dengan demikian, HCML sudah menanam 20.000 bibit pohon mangrove di sepanjang garis pantai Desa Semare.
“Penanaman bibit mangrove ini bagian dari komitmen HCML untuk berkontribusi pada peningkatan kualitas lingkungan hidup. Ini sesuai dengan visi dan misi perusahaan dan arahan dari SKK Migas Semoga bibit mangrove tumbuh bagus sehingga kualitas lingkungan hidup bisa kita tingkatkan,” tambah Manager HSE, Rockyanto Sasabone.
Sementara itu, Kepala Desa Semare Yazid berterima kasih pada HCML karena menggelar peringatan Hari Lingkungan Hidup di Desa Semare. Ia melihat kegiatan membersihkan sampah plastik dan penanaman mangrove bisa menjadi motivasi bagi warga Desa Semare untuk memelihara kebersihan dan menghargai lingkungan hidup.
“Desa Semare masih banyak kekurangan, keberadaan dan aktivitas HCML di Desa Kami ini menjadi penyemangat bagi warga untuk bisa maju, mengejar ketertinggalan dan menggapai kemakmuran bagi warga desa ini,” katanya.
Yazid menambahkan, sengaja meminta HCML memusatkan kegiatan di depan dermaga. Alasannya, dermaga penangkap ikan dari papan kayu yang dibangun HCML beberapa tahun silam itu akan dikembangkan warga menjadi Caffe Laut Semare (CLS).
“Caffenya dibangun dengan dana swadaya. Ditargetkan bisa dibuka pada bulan Februari 2019. Untuk bisa menjadi eco wisata laut, lingkungannya harus lebih hijau dan menarik, karena itu kegiatan  pembersihan sampah plastik dan penanaman mangrove dipusatkan di lokasi ini. Lima tahun lagi, mangrove-nya pasti sudah tinggi dan meneduhkan lingkungan,” beber dia. (abd)
Komentar

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Begini Kisah Personel Siaga PLN, Menjaga Sistem Transmisi Tetap Aman pada Lebaran 2025

10 April 2025 - 15:22 WIB

Puluhan Balon Udara di Langit Wonosobo Terbang Meriah Bersama Pasokan Listrik PLN yang Andal

10 April 2025 - 14:58 WIB

Gubernur Jawa Barat Apresiasi Langkah Cepat PLN Tangani Kelistrikan Pasca Bencana Banjir Bekasi dan Longsor Sukabumi

3 April 2025 - 12:09 WIB

Kunjungi GITET 500 kV Pedan, DIR LHC Pastikan Kesiapan Sistem Kelistrikan Jawa-Madura-Bali untuk Layani Lebaran

3 April 2025 - 11:31 WIB

Polresta Sleman Tangkap 6 Oknum Wartawan Peras Korban Rp 300 Juta

16 Februari 2025 - 11:07 WIB

PPM-SU Kecewa  Terhadap Kinerja Mapolres Langkat Dalam Menangani Masalah Narkoba

15 Februari 2025 - 10:56 WIB

Trending di Daerah