Korea Selatan, reportasenews.com – Korea Selatan rupanya sudah gregetan dan tidak bisa mendiamkan aksi peluncuran rudal tetangganya Korea Utara Jumat pagi ini (15/09).
Masuklah babak baru dalam ketegangan semenanjung Korea. Hari ini tercatat dimulainya aksi saling balas. Entah akhir dari ini semua akan menjadi perang sesungguhnya atau hanya saling melakukan gertak sambal.
Korea Selatan ikut latah meluncurkan rudal balistik dalam menanggapi peluncuran Korea Utara yang terbaru hari ini.
Rudal Hyunmoo 2 diluncurkan dari sebuah lokasi dekat perbatasan antar dua Korea, enam menit setelah Korea Utara melepaskan sebuah rudal dari distrik Sunan di Pyongyang, Yonhap melaporkan pada hari Jumat dengan mengutip militer Korea Selatan.
Salah satu rudal Korea Selatan “secara akurat menekan” target simulasi di Laut Timur sekitar 250 kilometer, menurut pejabat Joint Chiefs of Staff (JCS). Yang lainnya jatuh ke air selama tahap awal penerbangan.
Menurut laporan tersebut, peluncuran tersebut dilakukan saat rudal Korea Utara masih di udara. Kementerian Pertahanan Korea Selatan menjelaskan bahwa mereka dapat melakukan respons langsung karena telah mendeteksi persiapan Korut untuk melakukan peluncuran di awal.
Sebelumnya pada hari itu, dilaporkan bahwa Pyongyang telah meluncurkan rudal lain, uji coba rudal Korea Utara ke 15 tahun ini.
Proyektil tak dikenal itu menuju ke timur, menurut laporan, setelah meninggalkan landasan peluncuran sekitar pukul 06.57 waktu setempat.
Rudal tersebut terbang selama sekitar 20 menit sampai jatuh ke Samudra Pasifik pada pukul 7:16 sekitar 2.000 kilometer sebelah timur Hokkaido, NHK melaporkan mengutip pejabat pemerintah Jepang.
Kantor Kepala Gabungan Korea Selatan melaporkan bahwa personil Amerika dan Korea Selatan saat ini sedang menyelidiki rincian peluncuran tersebut.
Peluncuran rudal Korea Utara yang baru terjadi hanya beberapa hari setelah Dewan Keamanan PBB menyetujui sanksi terhadap Pyongyang atas program rudal dan nuklirnya.
Pada tanggal 3 September, Korea Utara melakukan uji coba nuklirnya yang paling kuat, yang diyakini banyak sebagai bom Hidrogen. (Hsg)